DIAGRAMKOTA.COM – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumda) Surya Sembada Kota Surabaya mencatatkan capaian strategis dalam sejarah pelayanannya. Melalui serangkaian transformasi total sejak 2021, kini layanan air bersih telah merata ke seluruh wilayah Kota Surabaya, dengan cakupan 100 persen dan aliran air 24 jam penuh tanpa henti 25/6/2025.
Transformasi ini mencakup modernisasi infrastruktur, digitalisasi layanan, hingga pembangunan fasilitas baru guna menjamin keandalan distribusi air bersih untuk seluruh warga kota. Direktur Utama Perumda Surya Sembada, Arief Wisnu Cahyono, menyebut ini sebagai bentuk nyata dari komitmen pelayanan publik yang berkeadilan.
“Kebutuhan air bersih adalah hak dasar warga. Karena itu kami tidak hanya memperluas cakupan, tapi juga memastikan kualitas dan kontinuitas aliran air di seluruh Surabaya,” jelas Arief.
Salah satu titik kritis transformasi adalah wilayah Surabaya Utara, yang sebelumnya sering mengalami distribusi air tidak merata. Warga bahkan harus menunggu malam hari untuk bisa mengakses air. Kini, situasi tersebut berubah drastis.
“Kami perbaiki jaringan distribusi dan mengganti pipa-pipa tua yang berusia lebih dari 50 tahun. Hasilnya, warga bisa menikmati aliran air bersih 24 jam tanpa harus menggunakan pompa tambahan,” kata Arief.
Perumda Surya Sembada juga telah mengembangkan sistem digital melalui aplikasi Customer Information System (CIS) yang memungkinkan warga untuk melakukan pengaduan, pasang baru, dan pembayaran secara daring. Respon terhadap gangguan layanan pun ditargetkan tuntas dalam waktu maksimal 1×24 jam.
Tak hanya itu, pembangunan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karangpilang IV dengan kapasitas produksi 1.000 liter per detik kini sedang berjalan. Fasilitas ini akan memperkuat tekanan dan keandalan distribusi air di seluruh kota.
Arief yang juga Ketua Umum PERPAMSI (Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia) menyebut pentingnya peran masyarakat dalam menjaga sumber daya air. Melalui program Surya Sembada Eco Movement, pihaknya aktif mengedukasi publik soal pelestarian air dan lingkungan. Kegiatan seperti penanaman pohon di sumber air, susur sungai, hingga kunjungan edukatif ke IPAM menjadi bagian dari upaya membentuk kesadaran bersama.
“Pemakaian air warga Surabaya masih tergolong tinggi, sekitar 195–200 liter per orang per hari. Padahal rata-rata nasional hanya 120–150 liter. Maka, selain kami menyediakan, kami juga terus mengajak masyarakat untuk lebih bijak menggunakan air,” ungkapnya.
Dengan capaian ini, Surya Sembada tidak hanya berhasil memperluas layanan, tetapi juga menjadi bagian penting dari visi Smart City Surabaya—di mana infrastruktur dasar tersedia, inklusif, dan berkelanjutan. (Dk/nns)