DIAGRAMKOTA.COM – Anggota DPRD provinsi Jawa Timur, Lilik Hendarwati, kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat peran perempuan melalui kegiatan pelatihan Make Up Artist (MUA) yang digelar di kawasan Pasar Turi, Surabaya,. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas Laksita Akademi, sebuah komunitas pemberdayaan perempuan di Surabaya.(05/06/25)
Pelatihan ini difokuskan pada peningkatan keterampilan tata rias, yang tidak hanya memberi pengetahuan teknis, tetapi juga mendorong peserta untuk melihat potensi ekonomi dari bidang kecantikan. Melalui pelatihan ini, Lilik berharap para peserta dapat membuka peluang usaha sendiri dan menjadi lebih mandiri secara finansial.
“Kami ingin perempuan-perempuan Surabaya memiliki keterampilan yang bisa langsung digunakan untuk menambah penghasilan. Pelatihan MUA ini adalah salah satu cara untuk membuka jalan menuju kemandirian ekonomi,” ujar Lilik, yang juga Ketua Fraksi PKS DPRD Jawa Timur.
Menurut Lilik, keterampilan di bidang tata rias memiliki potensi pasar yang luas dan bisa ditekuni dari rumah, sehingga sangat cocok untuk ibu rumah tangga atau perempuan yang ingin mulai berwirausaha dengan modal terbatas.
Selain pelatihan teknis, para peserta juga dibekali dengan materi kewirausahaan, strategi membangun brand pribadi, serta tips promosi melalui media sosial. Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal yang nyata untuk menciptakan pelaku usaha perempuan baru di sektor jasa kecantikan.
Antusiasme peserta terlihat tinggi selama kegiatan berlangsung. Banyak dari mereka yang mengaku baru pertama kali mengikuti pelatihan profesional dan merasa sangat terbantu dengan pendekatan yang diberikan.
“Saya jadi tahu teknik make up yang benar dan mulai percaya diri untuk buka jasa rias kecil-kecilan,” ujar salah satu peserta pelatihan.
Lilik berharap kegiatan seperti ini bisa diperluas ke lebih banyak wilayah di Surabaya, bahkan Jawa Timur, agar semakin banyak perempuan yang terfasilitasi untuk tumbuh dan berkembang.
“Pemberdayaan itu harus dibuka lewat akses, peluang, dan pendampingan. Ini ikhtiar kami agar perempuan bisa tampil sebagai pelaku aktif dalam pembangunan, bukan hanya sebagai pelengkap,” tutupnya.
Dengan inisiatif seperti ini, Lilik Hendarwati memperlihatkan bagaimana peran wakil rakyat tidak hanya di ruang sidang, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat, menjadi jembatan antara aspirasi dan aksi nyata. (Dk/yud)