World Press Freedom Day 2025, SMSI Teguhkan Komitmen Kebebasan Pers

PERISTIWA597 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) ikut ambil bagian dalam peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia 2025 yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Kegiatan ini diinisiasi oleh Komite Tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Jurnalisme Berkualitas (KTP2JB) bersama Institute of Journalism (IIJ), mengangkat tema global “Media Sustainability: Strengthening Democracy & Public Trust.”

Partisipasi SMSI dalam kegiatan ini menandai peran penting media siber daerah dalam menjaga demokrasi dan membangun kepercayaan publik. Melalui booth pameran yang mereka hadirkan, SMSI menampilkan visi, misi, serta kiprah organisasi dalam memperkuat peran media lokal agar tetap profesional dan berdaya saing.

Dalam poster bertajuk “Suara Media Siber dari Daerah untuk Dunia”, SMSI menegaskan empat misi utamanya: memperkuat profesionalisme media lokal, menjadi mitra strategis dalam literasi digital dan kebijakan pers, mendorong produksi konten berkualitas dan bertanggung jawab, serta memperluas jejaring kolaborasi antar media di seluruh Indonesia.

“Media siber daerah harus menjadi jangkar informasi yang akurat, berimbang, dan beretika,” kata Ketua Umum SMSI Pusat Firdaus. Ia menegaskan bahwa Hari Kebebasan Pers Sedunia bukan sekadar seremoni, melainkan ajang refleksi bagi dunia pers untuk meneguhkan kembali komitmennya terhadap demokrasi.

Firdaus juga menekankan bahwa SMSI hadir untuk menyatukan suara media daerah serta mengangkat martabat jurnalisme yang independen dan berpihak kepada publik.

“Media yang berkelanjutan adalah media yang dipercaya, dan kepercayaan itu hanya lahir dari integritas yang tinggi,” ujarnya.

Ia menambahkan, “Kebebasan pers adalah napas dari demokrasi, dan jurnalisme yang merdeka adalah cahaya bagi masyarakat. Di tengah arus deras informasi digital, pers harus menjadi kompas moral dalam menunjukkan arah yang benar, bukan sekadar cepat.”

Firdaus menyebut bahwa SMSI berdiri untuk memastikan suara dari pelosok negeri tidak hanya terdengar, tapi juga dihargai. Ia meyakini kekuatan jurnalisme sejati tidak hanya datang dari pusat informasi besar, tapi juga dari desa dan kabupaten yang menyuarakan kebenaran dengan hati dan nurani.

“Pers yang bebas bukan hanya soal hak berbicara, tapi juga tanggung jawab menyuarakan kebenaran untuk dunia, dari Indonesia,” tandas Firdaus.

Di sela kegiatan, Firdaus turut berbincang dengan sejumlah aktivis pers, seperti Ketua KTP2JB Suprapto Sastro Atmojo, Guntur Saragih, Alex Suban, Sasmito, dan Frans Surdiasis. Mereka sempat berfoto bersama sebagai penanda kolaborasi yang erat.

Ketua KTP2JB, Suprapto, menyampaikan keinginan untuk menjalin sinergi lebih erat dengan SMSI ke depan. “Sebagai organisasi media siber terbesar di Indonesia, bahkan dunia, SMSI punya peran besar dalam memperkuat ekosistem pers nasional,” ujarnya.

Booth SMSI juga mendapatkan dukungan dari berbagai mitra media dan perhotelan ternama, seperti Siber Indonesia Network, Pusaran.co, IKEI, serta jaringan hotel Novotel, Mercure, Horison, Golden Tulip, Aston, Swiss-Belhotel, dan lainnya. (dk/nw)

Share and Enjoy !