Tawuran Remaja di Surabaya, Ketua Fraksi PDIP – PAN Minta Pelaku Diberikan Pelatihan dan Pembinaan

DIAGRAMKOTA.COM – Kasus tawuran antar kelompok remaja yang kembali terjadi di kawasan Tenggumung Karya Lor, Semampir, Surabaya, Senin 7 April 2025. Dalam peristiwa tersebut 4 remaja diamankan, berikut sejumlah senjata tajam dan busur panah. Kenalan remaja menjadi sorotan serius Fraksi PDIP-PAN DPRD Surabaya.

Ketua Fraksi PDIP-PAN DPRD Surabaya Budi Leksono mencermati, persoalan kenakalan remaja harus diurai mulai dari hulu.

“Dicari dulu apa penyebabnya. Apakah karena kurang komunikasi dengan keluarga, sebab jarang diajak bicara. Atau mungkin karena minat dan bakatnya tidak tersalurkan karena faktor ekonomi,” terangnya pada Selasa (06/05/2025).

Karenanya menurut legislator dari PDIP yang akrab disapa Buleks ini, anak-anak remaja perlu diberikan akses untuk menyalurkan minat dan bakatnya.

“Misalnya kalau mereka punya ketrampilan di seni lukis atau menggambar, diberikan akses menggambar mural di titik kota. Atau kalau mereka hobinya bertarung, bisa disalurkan lewat sasana tinju, perguruan karate dan sejenisnya,” jelasnya.

Dengan demikian, ketrampilan mereka ini akan berbuah positif tidak negatif.

“Misalnya, yang hobi bertarung mendapat pelatihan di sasana tinju atau perguruan karate bisa menjadi atlet yang berprestasi. Sehingga tidak malah digunakan untuk menyakiti orang lain,” jelasnya.

Buleks berharap pelaku kenakalan remaja tidak serta merta dipidanakan. Sebab menurutnya hal itu tidak menyelesaikan persoalan. Bisa jadi usai mendapatkan sanksi justru, kenakalannya bertambah.

Menurut Buleks, perlu juga dibentuk kurikulum yang menempatkan anak-remaja ini dalam suatu barak atau tempat tertentu dengan tenggang waktu tertentu.

“Misalnya saat libur panjang sekolah. Di dalam barak tersebut diajarkan, materi norma-normal sosial masyarakat, nilai-nilai kebaikan, kedisiplinan dan bela negara untuk memperkuat rasa tanggung jawab dalam berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.