Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » SERBA-SERBI » Lebaran Kupat: Tradisi Silaturahmi dan Makna Mendalam Setelah Idul Fitri

Lebaran Kupat: Tradisi Silaturahmi dan Makna Mendalam Setelah Idul Fitri

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month Rab, 9 Apr 2025
  • comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Saat gema takbir Idul Fitri mulai mereda dan suasana Lebaran mulai tenang, sebagian masyarakat Indonesia justru bersiap merayakan momen penting lainnya: Lebaran Kupat. Tradisi yang kental di berbagai daerah, terutama di Jawa dan Madura, ini bukan sekadar ajang makan ketupat bersama, melainkan perwujudan nilai silaturahmi, tobat, dan kerendahan hati.

Dari Kupat Menjadi Simbol

Kupat atau ketupat bukanlah sekadar sajian khas Lebaran. Di balik anyaman daun janur dan beras yang pulen tersimpan filosofi dalam. Dalam budaya Jawa, “kupat” adalah singkatan dari “ngaku lepat” (mengakui kesalahan) dan “laku papat” (empat tindakan spiritual: lebaran, luberan, leburan, dan laburan).

“Ngaku lepat berarti mengakui kesalahan kepada sesama. Tradisi ini meneguhkan semangat untuk saling memaafkan, melanjutkan Lebaran dengan hati bersih,” ujar Budayawan asal Solo, Ki Jatmiko.

Dari Rumah ke Rumah, Mengikat Ulang Silaturahmi

Lebaran Kupat biasanya digelar seminggu setelah Idul Fitri, pada hari ke-7 bulan Syawal. Masyarakat akan berkumpul bersama keluarga, tetangga, hingga sesepuh desa dalam sebuah acara makan bersama ketupat dan lauk khas seperti opor ayam, sambal goreng ati, atau sayur labu.

Tak jarang, kegiatan ini dilanjutkan dengan berkeliling kampung, menyambangi kerabat dan handai taulan yang belum sempat ditemui saat Lebaran. Tradisi ini sekaligus menjadi momentum penting untuk mempererat tali persaudaraan yang mungkin sempat renggang.

“Di kampung kami di Madura, Lebaran Kupat lebih ramai dari hari H Lebaran. Semua warga keluar rumah, anak-anak pakai baju baru, dan kami membawa ketupat serta lauk ke rumah saudara,” tutur Nur Salimah, warga Bangkalan.

Tradisi yang Bertahan di Tengah Zaman

Di era modern dan serba cepat seperti sekarang, Lebaran Kupat tetap menjadi pengingat bahwa perayaan bukan hanya tentang pakaian baru atau makanan lezat. Ini adalah momen untuk menundukkan ego, membangun kembali hubungan, dan menyucikan hati.

Tak hanya di pedesaan, beberapa kota besar seperti Surabaya, Semarang, hingga Jakarta masih merawat tradisi ini, bahkan menjadikannya sebagai agenda budaya tahunan.

“Tradisi Lebaran Kupat harus kita rawat bersama, karena ia adalah warisan budaya yang memuat nilai luhur bangsa. Ini bukan sekadar makan ketupat, tapi perayaan spiritualitas dan kebersamaan,” ujar Antropolog Universitas Indonesia, Dr. Yuniar Rachmawati.

Lebaran Kedua yang Tak Kalah Istimewa

Bagi sebagian masyarakat, Lebaran Kupat adalah ‘lebaran kedua’ yang lebih santai, lebih akrab, dan penuh makna. Di tengah kesibukan modern dan arus mudik yang sudah kembali surut, Lebaran Kupat menjadi momen untuk benar-benar hadir dalam perjumpaan, tanpa tergesa, tanpa tekanan.

Dan pada akhirnya, sehelai daun janur yang dianyam menjadi kupat, menyimpan pesan luhur: kesederhanaan, ketulusan, dan harapan akan hari-hari yang lebih damai. (dk/nw)

📌 Catatan Redaksi:

Lebaran Kupat bukan hanya tradisi, tapi juga identitas kebudayaan yang perlu dijaga dan diwariskan. Di manapun Anda berada, mari rayakan dengan penuh suka cita, sambil menjaga silaturahmi dan semangat kebersamaan.

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Rekomendasi Untuk Anda

  • Setelah Viral Suap Hakim 50 Miliar, PT SGC Kembali Tersandung Kasus Kuasai Lahan Warga  Lamtemg

    Setelah Viral Suap Hakim 50 Miliar, PT SGC Kembali Tersandung Kasus Kuasai Lahan Warga Lamtemg

    • calendar_month Sab, 12 Jul 2025
    • account_circle Teguh Priyono
    • visibility 36
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Setelah Viral Dugaan suap mantan Pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar oleh Bos PT. Sugar Grup Campany (SGC) Purwanti Alias Ny Lee senilai Rp50 Miliar, kini lagi-lagi PT SGC tersandung kasus dugaan caplok lahan warga Lampung Tengah (Lamteng) ratusan hektar. Diduga kuat penguasaan lahan oleh PT.SGC yang ada di SP I dan II […]

  • Ajeng Wira Wati : Momentum Hari Ibu Harus Dimanfaatkan untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

    Ajeng Wira Wati : Momentum Hari Ibu Harus Dimanfaatkan untuk Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

    • calendar_month Ming, 22 Des 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 53
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember selalu menjadi momen istimewa bagi bangsa Indonesia, terutama bagi para perempuan Indonesia. Peringatan Hari Ibu tidak hanya menjadi momen untuk mengucapkan terima kasih atas peran dan jasa luar biasa perempuan serta ibu bagi masyarakat Indonesia. Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Surabaya, Ajeng Wira Wati, menekankan […]

  • Eri Cahyadi

    Pintu Moroseneng Terkunci, Isu Setoran Masih Terbuka? – Eri Cahyadi Bantah Ada Pungli

    • calendar_month Sen, 13 Okt 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 28
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Di saat Pemerintah Kota Surabaya gencar membersihkan wajah kota dari praktik prostitusi, aroma gosip bawahan Eri Cahyadi justru menyelinap di balik pagar tertutup eks lokalisasi Moroseneng, Benowo. Dua orang yang diduga mucikari ditangkap Polrestabes Surabaya pada Minggu dini hari (12/10/2025), namun isu liar ikut beredar: benarkah masih ada “setoran” ke oknum di bawah? […]

  • Bhabinkamtibmas Desa Karangbong Apresiasi Program Pekarangan Pangan Bergizi

    Bhabinkamtibmas Desa Karangbong Apresiasi Program Pekarangan Pangan Bergizi

    • calendar_month Kam, 27 Mar 2025
    • account_circle Adis
    • visibility 43
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Bhabinkamtibmas Desa Karangbong, Polsek Gedangan, Aiptu Edy, melakukan pengecekan terhadap program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) di halaman rumah salah satu warga setempat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dengan memanfaatkan lahan pekarangan sebagai kolam budidaya ikan lele. Dalam kegiatan tersebut, Aiptu Edy berdialog dengan pemilik kolam dan memberikan apresiasi atas inisiatif […]

  • Warga Indonesia di Boston Minta Pemerintah Tuntaskan 17+8

    Warga Indonesia di Boston Minta Pemerintah Tuntaskan 17+8

    • calendar_month Ming, 7 Sep 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Perayaan Solidaritas dan Tuntutan dari Diaspora Indonesia di Boston DIAGRAMKOTA.COM – Warga Indonesia yang tinggal di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, melakukan aksi solidaritas untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Indonesia. Mereka menggelar diskusi di Boston City Hall sebagai bentuk respons terhadap sikap pemerintah yang dinilai tidak memenuhi berbagai tuntutan rakyat. Aksi ini juga menjadi wujud belasungkawa bagi korban-korban […]

  • Pemkab Sidoarjo Gelar Musik Festival Gratis, Peringati Harjasda ke-166

    Pemkab Sidoarjo Gelar Musik Festival Gratis, Peringati Harjasda ke-166

    • calendar_month Sab, 22 Feb 2025
    • account_circle Adis
    • visibility 54
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo (Harjasda) ke-166, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggelar hiburan bagi masyarakat berupa Musik Festival di Mal Pelayanan Publik (MPP) Lingkar Timur pada Jumat (21/2/2025). Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Sidoarjo Mimik Idayana, Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo Sriatun Subandi, Sekda Sidoarjo, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Sidoarjo.   […]

expand_less