DIAGRAMKOTA.COM – Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, menyampaikan pandangannya terkait wacana pembentukan Kabinet Surabaya Berkah yang digagas oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Menurut Yona, inisiatif ini merupakan adaptasi dari konsep Kabinet Merah Putih yang diterapkan secara lokal, dengan tujuan untuk menyelaraskan program kerja daerah dengan pemerintah pusat.
“Kalau dilihat dari sisi positif, ini sebenarnya bentuk adaptasi lokal dari Kabinet Merah Putih. Sebuah tim kerja yang diharapkan bisa sejalan dengan program-program nasional,” tutur Yona Rabu (16/4).
Namun demikian, Yona menekankan pentingnya keterlibatan unsur legislatif dalam proses rekrutmen kepala perangkat daerah yang akan tergabung dalam Kabinet Surabaya Berkah. Hal ini dianggap penting agar setiap penunjukan pejabat dapat mengakomodasi visi dan misi yang sejalan antara eksekutif dan legislatif.
“Kami berharap agar proses rekrutmen melibatkan DPRD, terutama komisi-komisi yang terkait. Dengan begitu, bisa ada dialog dan masukan agar figur-figur yang dipilih benar-benar mampu bersinergi,” jelasnya.
Legislator partai Gerindra itu mengingatkan jika legislatif tidak dilibatkan sejak awal, dikhawatirkan akan terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan program pemerintahan, penting bagi kepala daerah untuk memastikan bahwa visi yang dibawa tidak sekadar mengikuti tren, melainkan benar-benar relevan dan konkret.
Memilih figur harus yang memiliki kapasitas dan kompetensi, terutama untuk posisi strategis di dinas penghasil, kepentingan politik harus dikesampingkan supaya tidak mengorbankan kualitas kepemimpinan di birokrasi.
“Kalau memang ingin mengakomodasi partai politik, yang diharapkan adalah kader-kader yang punya integritas dan inovasi. Jangan sampai orang yang tidak punya kompetensi justru menduduki posisi penting hanya karena alasan politik,” tegas Yona.
Menurutnya, dalam membangun Surabaya, wali kota tidak bisa bekerja sendiri. Perlu ada kolaborasi dengan semua pihak, baik partai politik maupun masyarakat sipil.
“Mas Eri harus berani menolak jika ada figur yang tidak layak,Kita harus mengesampingkan balas budi, dan lebih fokus pada kualitas serta kontribusi nyata untuk kota,” pungkas Yona.