DIAGRAMKOTA.COM – Achmad Hidayat, Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, dengan tegas membantah seluruh isi pemberitaan yang menuduhnya telah melaporkan Baktiono, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, ke DPP PDI Perjuangan.
Dalam pernyataannya, Achmad menyebut berita tersebut sebagai upaya framing yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk merusak citra dan integritasnya sebagai kader partai.
“Saya gak pernah ngomong gitu, sepertinya ada yang order berita itu, dan saya tahu siapa di belakangnya,” kata Achmad saat dihubungi Diagramkota.com melalui pesan WhatsApp, Senin (16/12/2024).
Achmad mengaku bahwa dirinya selama ini menjaga integritas dan mematuhi AD/ART partai untuk tidak membawa permasalahan internal keluar. Ia merasa heran mengapa namanya terus dikaitkan dengan tuduhan yang tidak pernah ia sampaikan.
“Sepertinya ada yang sengaja memframing saya sebagai orang yang membocorkan masalah internal. Padahal, beberapa waktu ini saya sudah tidak aktif bergerak dalam hal seperti itu,” ujar Achmad dengan nada tegas.
Menurutnya, pemberitaan yang menyebut dirinya melaporkan Baktiono terkait permintaan jatah fee, ketidakhadiran rapat partai, hingga kebocoran informasi ke anggota DPRD dari partai lain adalah fitnah. “Saya tahu ini semua permainan pihak tertentu yang ingin mengaduk-aduk situasi internal partai. Ini murni upaya untuk merusak nama saya,” tambahnya.
Achmad juga menjelaskan bahwa ia paham aturan partai dan tidak pernah berpikir untuk mempublikasikan permasalahan internal melalui media. “Saya paham AD/ART Partai. Ini adalah persoalan internal, dan kami punya mekanisme penyelesaian sendiri,” tegasnya lagi.
Achmad juga menyayangkan sikap media yang memberitakan informasi tanpa konfirmasi lebih dulu kepada dirinya. Ia mengatakan, saat ini tengah mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum berupa somasi terhadap media-media yang dinilai telah memuat berita bohong tersebut.
“Saya masih memikirkannya, apakah perlu saya somasi atau tidak. Tapi kalau terus begini, langkah hukum bisa saja saya ambil demi melindungi nama baik saya,” ujar Achmad.
Meski mengakui bahwa ada sejumlah permasalahan di internal DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Achmad memastikan dirinya tidak pernah membuka persoalan tersebut kepada pihak luar. “Saya memahami posisi saya sebagai kader partai. Bagaimanapun, menjaga soliditas internal adalah prioritas utama,” ujarnya.
Achmad juga membantah dengan tegas tudingan bahwa ia telah melaporkan rincian dugaan pelanggaran Baktiono, termasuk penyerahan uang sebesar Rp 200 juta, kepada DPP.
“Tuduhan itu tidak berdasar sama sekali. Saya tidak pernah memberikan informasi semacam itu, apalagi dengan rincian detail seperti yang ditulis di media,” tegasnya.
Selain menyanggah pemberitaan, Achmad meminta pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan situasi untuk merusak nama baiknya agar berhenti. Ia juga berharap media yang memuat berita tersebut memberikan ruang klarifikasi yang adil.
“Saya tidak tahu apa motivasi sebenarnya, tapi saya pasrah kepada alam. Waktu yang akan membuktikan siapa yang benar dalam hal ini,” pungkas Achmad. (dk/nw)