Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » FORUM OPINI » Nestapa Demokrasi Kotak Kosong

Nestapa Demokrasi Kotak Kosong

  • account_circle Diagram Kota
  • calendar_month Jum, 27 Sep 2024
  • comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Nestapa! Demokrasi kotak kosong. Kemarin 4 September KPU resmi menutup pendaftaran kepala daerah di berbagai wilayah. Penutupan itu menandai berakhirnya pendaftaran gelombang kedua yang menutup kemungkinan peluang munculnya bakal calon pasangan baru. Artinya dengan itu, sebanyak 43 daerah mendeklarasikan calon tunggal, yakni mereka akan melawan kotak kosong.

Demokrasi Kotak kosong menjadi fenomena yang ramai diperbincangkan dasawarsa terakhir ini. Jumlahnya terus meningkat tiap tahun. Kotak kosong pertama kali digunakan dalam kontestasi pilkada pada 2015 silam.

Hanya ada tiga kotak kosong pada 2015. Namun jumlahnya meningkat menjadi sembilan kotak kosong pada 2017, kemudian 16 kotak kosong pada 2018, lalu meningkat 25 kotak kosong pada 2020.

Aturan mengenai calon tunggal Pilkada, pertama kali diatur dalam peraturan KPU nomor 14 tahun 2015 tentang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota dengan Satu Pasangan Calon.

Kemudian aturan ini diperbaharui dengan terbitnya Peraturan KPU nomor 13 tahun 2018 tentang perubahan atas peraturan KPU nomor 14 tahun 2015 tentang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota dengan Satu Pasangan Calon.

Sementara aturan terbaru adalah Peraturan KPU RI nomor 20 tahun 2020 tentang perubahan kedua atas peraturan KPU nomor 14 tahun 2015 tentang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota dengan Satu Pasangan Calon.

Lebih lanjut, penentuan pemenang merujuk pada ketentuan Undang-Undang nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada, dimana calon tunggal dinyatakan menang jika memperoleh 50 persen dari total suara sah.

Demokrasi Kotak Kosong, Pilkada Formalitas

Demokrasi kotak kosong, dalam perhelatan pilkada kali ini mungkin hanya akan menjadi semacam “formalitas” bagi masyarakat. Tak lagi memikat rasa penasaran konstituen untuk ikut serta antusias. Di sisi lain bisa pula masyarakat menilai ini mencerminkan praktik “kartel politik”.

Meski adanya calon tunggal tak menjamin membuat calon tersebut secara aklamasi diangkat menjadi kepala daerah, namun kecil kemungkinan mereka terpeleset melawan kolom kosong. Sungguh nestapa demokrasi kotak kosong.

Kita tahu bersama pesta lima tahunan di negara ini membutuhkan dana yang tak sedikit. Maju ke pemilihan itu ongkosnya sangat besar. Jadi semacam percuma maju ketika yang akan menang sudah diketahui. Ditandai dengan munculnya calon tunggal yang diusung oleh partai koalisi yang gemuk. Mungkin hanya menyisakan partai-partai kecil yang tak juga percaya diri, dan bahkan tak bisa mencalonkan sendiri.

Sebagian pengamat mengatakan demokrasi kita sedang mengalami kemunduran kronis. Arus politik liberal menghanyutkan kepentingan umum menuju lubang-lubang oligarki dan menjadikan kepentingan golongan sebagai tujuan utama mereka, sehingga sistem politik saat ini menggeser konsep negara utama menjadi negara kepemilikan kelompok.

Dengan demikian, kerusakan sistem politik saat ini membutuhkan upaya reimplementasi nilai-nilai politik keadaban untuk memberikan insentif moral guna memperkecil volume kerusakan sistem politik yang terjadi.

Politik damai, santun bisa saja menjadi oase di tengah kegersangan post-truth saat ini. Era post-truth menyumbang problematika budaya politik destruktif dengan semakin bertaburnya bumbu-bumbu emosional dalam perdebatan di ruang publik. Efek dari post-truth ialah kebencian yang diproduksi dari emosi sosial yang dibangun melalui perdebatan-perdebatan kontra-produktif di ruang publik.

Masalahnya para kandidat, politisi, hingga pendukung saling melakukan agitasi dan propaganda untuk mempengaruhi persepsi publik hingga memicu politik adu domba (devide et impera).

Demokrasi Kotak Kosong, Machiavelli: Strategi Politik Kotor

Partai politik dikenal menjadi instrumen penting dalam penegakan demokrasi. Menurut Miriam Budiardjo partai politik memiliki fungsi salah satunya sebagai sarana sosialisasi politik yang di dalamnya terdapat proses penyampaian “budaya politik” kepada masyarakat yang tidak hanya berisikan politik secara konsep dan prosedural, namun juga norma-norma dan nilai-nilai luhur dalam berpolitik. Sehingga partai politik menjadi faktor penting dalam membentuk budaya politik suatu bangsa (Budiardjo, 2003).

Seiring berkembangnya pengetahuan dan arus informasi dalam sebuah kelompok politik. Pergeseran paradigma politik kekuasaan mulai dikemukakan di khayalak ramai. Ide itu salah satunya muncul dan berhulu pada pemikiran Machiavelli yang disampaikan dalam bukunya Il Principe yang memuat strategi politik kotor dengan pemisahan antara dimensi moralitas dan kekuasaan.

Ungkapan Machiavelli yang termaktub dalam bukunya Il Principe bahwa “apabila hukum menghambat jalan kekuasaanmu, maka ubahlah hukum tersebut”.

Oleh: Fikri Mahbub

Penulis

Berita Hari ini Terbaru dan Terkini Diagramkota.com

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jelang Nataru,Anggota FPKS Minta Kemenhub Cabut Ijin Bus Tidak Laik Jalan

    • calendar_month Kam, 5 Des 2024
    • account_circle Dms
    • visibility 10
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Komisi V DPR RI menggelar Rapat Kerja dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Perhubungan serta Rapat Dengar Pendapat dengan Kepala BMKG, Kepala Basarnas, dan Kepala Korlantas Polri. Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dapil Jawa Timur 1, Reni Astuti, […]

  • Tips Mempercepat Koneksi Internet di Rumah

    • calendar_month Kam, 19 Jun 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 4
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Rahasia Koneksi Kilat: 10+ Tips Cerdas Mempercepat Internet di Rumah Anda Pernahkah Anda merasa frustrasi karena video yang buffering tanpa henti, unduhan yang memakan waktu berjam-jam, atau panggilan video yang putus-putus? Di era digital ini, koneksi internet yang lambat di rumah bukan hanya sekadar gangguan, tetapi bisa menjadi penghambat produktivitas dan hiburan kita. […]

  • Kasus Anak Dicubit di Surabaya: Fakta dan Tindakan Hukum

    • calendar_month Sab, 14 Des 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 10
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Kasus sang ayah mencubit anaknya di depan hotel di wilayah surabaya kembali menjadi sorotan setelah video seorang anak tersebut beredar di medsos. Kejadian ini menarik perhatian publik, terutama setelah tersebar luas melalui platform Instagram dan TikTok. Polisi segera bertindak setelah menerima laporan dari berbagai sumber, termasuk pesan berantai di WhatsApp. Setelah menerima informasi, […]

  • Azhar Kahfi: Satgas Kampung Pancasila Jangan Cuma Papan Nama, Harus Ada Aksi Nyata!

    • calendar_month Rab, 9 Jul 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 5
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM — Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, menyambut baik pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Kampung Pancasila oleh Pemerintah Kota Surabaya sebagai kelanjutan dari program Kampung Madani. Namun, ia mengingatkan pentingnya pengawasan, pendampingan, dan evaluasi berkala agar program tidak berhenti hanya pada pembentukan struktur organisasi. Pembentukan Satgas Kampung Pancasila diatur melalui Keputusan Wali Kota Surabaya […]

  • Warisan Budaya Indonesia Yang Diakui UNESCO

    • calendar_month Kam, 23 Jan 2025
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 6
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCOOrganisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah menetapkan berbagai unsur budaya Indonesia sebagai Warisan Dunia, baik berupa warisan budaya takbenda maupun benda. Pengakuan ini bukan hanya sebuah prestasi, tetapi juga tanggung jawab besar bagi Indonesia untuk melestarikan dan mewariskan kekayaan tersebut kepada generasi mendatang. Salah satu […]

  • Dinkes Jatim Tetapkan Tiga Pesantren Terbaik dalam Program Pesantren Sehat

    • calendar_month Sel, 5 Nov 2024
    • account_circle Diagram Kota
    • visibility 10
    • 0Komentar

    DIAGRAMKOTA.COM – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) baru saja merilis hasil Lomba Implementasi Pesantren Sehat (IKI PESAT), dengan tiga pesantren terbaik terpilih sebagai pemenang. Lomba ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan praktik kesehatan di pesantren-pesantren di Jawa Timur, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Setelah melalui proses penilaian ketat, Pondok Pesantren […]

expand_less
Exit mobile version