DIAGRAMKOTA.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa Program Kartu Prakerja akan berlanjut di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Airlangga mengatakan bahwa kehadirannya untuk melaporkan capaian Program Prakerja kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden, kata Airlangga, meminta agar program tersebut dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
“Saya laporkan mengenai Prakerja, capaian-capaiannya baik dan kemudian ke depannya beliau juga minta supaya itu masuk di dalam APBN 2025,” kata Airlangga di Jakarta, Jumat (9/8/2024).
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan Program Kartu Prakerja pada 2024 ini dengan kuota peserta 1,1 juta orang, ditandai dengan pembukaan gelombang penerimaan ke-63 sejak 23 Februari lalu.
Masing-masing peserta Prakerja dalam skema normal saat ini akan merasakan nilai manfaat Rp4,2 juta per orang, dibagi Rp3,5 juta untuk dana pelatihan, Rp600 ribu insentif, dan Rp100 ribu setelah mengisi survei.
Pada 2024, program Prakerja berkolaborasi dengan lebih banyak lembaga pelatihan untuk menyediakan berbagai pelatihanitas yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Prakerja juga menjangkau lebih banyak masyarakat di daerah terpencil dan tertinggal, serta mendorong keterlibatan lembaga pelatihan di banyak daerah.
Selain itu, moda pelatihan juga ditambah dengan adanya asynchronous berupa moda pembelajaran mandiri. Metode ini memiliki keunikan karena pelatihan harus diakses sesuai alur yang disampaikan dan tidak bisa dilewati atau dipercepat.
Meskipun mode itu bisa memberikan fleksibilitas, namun moda itu membutuhkan komitmen pribadi yang lebih tinggi dari penggunanya. (dk/ria)