Perjalanan Duplikat Bendera Pusaka dan Salinan Teks Proklamasi Menuju Ibu Kota Nusantara 

DIAGRAMKOTA.COM – Di hari Sabtu 10 Agustus 2024 pukul 09.55 WIB, sebuah pesawat Boeing 737-400 milik TNI AU lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta, membawa dua barang berharga yaitu duplikat Bendera Pusaka dan salinan Teks Proklamasi.

Duplikat Bendera Pusaka dan salinan Teks Proklamasi, barang-barang ini merupakan simbol penting dari sejarah dan identitas Indonesia, sedang dalam perjalanan menuju ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Tim Purna Paskibraka 2023, yang dipimpin oleh Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, mengeksekusi tugas penting ini.

Mereka bertujuan untuk menyerahkan duplikat Bendera Pusaka dan salinan Teks Proklamasi dibawa ke Istana Negara di IKN dan akan dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 2024 mendatang.

Baca Juga :  Komisi III DPR RI: RUU Perubahan Keempat UU MK Dilanjutkan Periode Selanjutnya

Tim Purna Paskibraka 2023 yang bertugas sebagai pembawa bendera Merah Putih adalah Kachina Ozora dari Provinsi Kalimantan Tengah.

Sementara itu, bertugas sebagai pembawa teks proklamasi adalah Keyla Azzahra Purnama dari Provinsi Sumatera Selatan. Perjalanan udara dari Jakarta menuju Balikpapan diperkirakan menempuh waktu sekitar 2 jam.

Sebelum pesawat lepas landas, barang-barang pusaka tersebut tiba di Kawasan Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma sekitar pukul 09.35 WIB.

Dengan kendaraan taktis Maung, yang diproduksi oleh PT Pindad, duplikat Bendera Pusaka dan salinan Teks Proklamasi tersebut dikirab dari Monumen Nasional ke pangkalan.

Perjalanan ini bukan hanya tentang mengangkut barang-barang berharga, tetapi juga tentang menghormati dan memperkuat ikatan kita sebagai bangsa.

Baca Juga :  Kadin Indonesia Terpecah, Arsjad Rasjid Tolak Munaslub, Anindya Bakrie Dilantik

Bendera Pusaka, yang merupakan simbol dari semangat perjuangan dan keteguhan bangsa Indonesia, dan Teks Proklamasi, yang merupakan dasar dari negara kita, adalah simbol-simbol penting yang mewakili sejarah dan identitas kita.

Perjalanan ini adalah pengingat bahwa kita harus terus menghormati dan menghargai warisan kita, sambil juga berusaha untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan lebih cerah untuk generasi yang akan datang. (dk/ria)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *