Insiden Helikopter di Bali Tidak Ada Korban Jiwa, Penumpang dan Pilot Terluka

Berita772 Dilihat

Diagram Kota Denpasar  – Sebuah insiden terjadi di Banjar Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Sebuah helikopter terjatuh di kawasan tebing, menyebabkan lima penumpang dan pilot mengalami luka dan trauma, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya mengatakan bahwa penumpang dan pilot masih mampu keluar dari helikopter yang terjatuh dan dievakuasi dengan ambulans ke rumah sakit.

Insiden itu menyebabkan lima orang korban yang terdiri dari pilot dan satu orang kru bersama tiga orang wisatawan mengalami trauma. Selain itu, dua orang di antaranya mengalami patah tulang pada bagian tubuhnya.

Baca Juga :  DPRD Surabaya Gelar Pansus Bersama DLH Bahas Payung Hukum Pelaksanaan Raperda RPPLH

“Kalau patah tulang ada dua, yaitu dari warga negara Australia sama kru dari Bali Heli Tour itu. Tangan dan pinggang ya,” kata I Nyoman Sidakarya saat ditemui di lokasi, Jumat (19/7/2024) malam.

Sidakarya mengungkapkan bahwa pilot masih mampu berkomunikasi, tetapi penumpang masih mengalami trauma dan tidak dapat berbicara.

“Sedikit bisa berkomunikasi dengan pilotnya saja. Untuk penumpang, lagi trauma setelah jatuh dari heli tersebut. Kami tidak bisa menanyakan hal tersebut karena lagi trauma,” kata Sidakarya.

Saat Tim SAR tiba di lokasi, sejumlah warga telah datang di TKP. Sidakarya mengungkapkan bahwa tim SAR langsung mengevakuasi korban atau kru yang ada di helikopter tersebut. Basarnas belum mengetahui rute tujuan helikopter tersebut dan penyebab jatuhnya.

Baca Juga :  DPRD Surabaya Gelar Pansus Bersama DLH Bahas Payung Hukum Pelaksanaan Raperda RPPLH

“Jika rutenya kami tidak tahu. Tapi helikopter berangkat dari GWK itu pada pukul 14.33 WITA,” kata Sidakarya.

Sementara itu, terkait pemilik layang-layang yang talinya terkait dengan di baling-baling helikopter Basarnas, Sidakarya mengatakan bahwa mereka tidak mengetahuinya.

“Jika pemilik layang-layang belum diketahui ini. Kami langsung mengevakuasi korban atau kru yang ada di heli tersebut,” ujarnya.

Insiden ini menyoroti kebutuhan keselamatan dan keamanan dalam transportasi udara. Ini juga menunjukkan pentingnya tim respons darurat yang cepat dan efisien dalam menghadapi situasi seperti ini.

“Semoga insiden ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang kebutuhan keselamatan dan keamanan dalam semua bentuk transportasi,” sambungnya.

Diketahui, Helikopter yang jatuh itu adalah milik usaha Bali Helitour yang sempat dipromosikan oleh Raffi Ahmad memiliki tarif mulai dari Rp 2 juta. (dk/niluh ishanori)

Baca Juga :  DPRD Surabaya Gelar Pansus Bersama DLH Bahas Payung Hukum Pelaksanaan Raperda RPPLH

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *