Ambruknya Jembatan Kedung Peluk Candi Sidoarjo Mendapat Perhatian Khusus dari Kementerian Sekretaris Negara

EKONOMI, NASIONAL1266 Dilihat

Diagramkota.com – Ambruknya jembatan Kedung Peluk Candi Sidoarjo mendapat perhatian khusus dari Kementerian Sekretaris Negara. Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat Kementerian Sekretaris Negara, Dr. Haswan Boris Muda Harahap, S.IP, M.Si, turun langsung ke lokasi untuk menindaklanjuti surat warga kepada Presiden mengenai kejadian tersebut.

 

“Dari surat warga kepada Presiden, kami kemudian koordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari solusi tercepat agar permasalahan ini bisa selesai. Alhamdulillah, sudah ada langkah-langkah yang diambil, semoga segera tertangani,” ucap Dr. Haswan Boris Muda Harahap, Rabu (31/7/2024).

 

Setelah meninjau lapangan, Dr. Haswan menyatakan bahwa jembatan Kedung Peluk merupakan infrastruktur vital karena menjadi satu-satunya akses bagi warga. “Jembatan ini sangat vital, dengan mobilitas kendaraan yang sangat masif. Jadi, harus segera dibangun. Hanya menunggu sebagian material yang kemungkinan akan tiba Kamis dan Jumat sudah bisa dilakukan instalasi. Mudah-mudahan, insya Allah, tahun ini terbangun,” jelasnya.

Sekertaris negara Haswan Boris muda harahap, DINAS PUBM, Kepala Desa Kedung peluk dan para pendamping mengecek kondisi jembatan ambruk yang akan dibangung (foto by : Achmad Adi)

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Sidoarjo, Eko Dwi Saptono, S.Sos, MM, MT, mengungkapkan bahwa Pemkab Sidoarjo telah merancang beberapa kegiatan untuk percepatan pembangunan jembatan yang roboh dua minggu lalu.

 

“Kami fasilitasi pembangunan jembatan bailey yang direncanakan mampu menopang kendaraan dengan beban 20 hingga 30 ton, dengan lebar sekitar 4 meter dan panjang 24 meter,” terang Eko Dwi Saptono.

 

Lebih lanjut, Eko menyampaikan bahwa material pembangunan jembatan bailey akan tiba mulai Kamis. “Insya Allah, hari Kamis besok material bailey sudah tiba. Sehingga, jika tidak ada halangan, instalasi akan dilakukan mulai Jumat dan diperkirakan selesai dalam 3 hingga 6 hari,” tutur Eko.

 

Menanggapi jembatan sementara yang dibangun secara swadaya oleh warga, Eko mengapresiasi inisiatif tersebut namun mengingatkan pentingnya keselamatan. “Kami mempersilakan penggunaan jembatan sementara yang dibangun oleh warga, tetapi perlu diingat bahwa kekuatannya belum terukur. Jangan sampai menimbulkan masalah baru sebelum jembatan bailey selesai dalam waktu satu minggu,” ujarnya.

 

Secara teknis, Eko juga menjelaskan rencana pembangunan jembatan permanen. Ia bersama timnya telah menyampaikan rencana tersebut kepada Plt Bupati Sidoarjo dan menyiapkan anggaran khusus. “Kami sudah bersurat dan anggaran sudah disiapkan. Insya Allah, pertengahan Agustus ini pembangunan jembatan permanen bisa dimulai. Pengerjaan diperkirakan memakan waktu 2 hingga 3 bulan dengan anggaran APBD senilai Rp2,5 miliar,” ungkapnya.

 

Eko menambahkan, konstruksi jembatan tidak akan menggunakan konstruksi girder karena memerlukan waktu lama. Sebaliknya, jembatan akan dibangun dengan konstruksi yang lebih tinggi dan lebih kuat. “Kami mempertimbangkan faktor air dengan membangun jembatan memakai konstruksi seperti di bundaran Tanggul Angin dengan kekuatan di atas 20 ton,” pungkasnya.

 

Dengan perhatian dan tindakan cepat dari berbagai pihak, diharapkan jembatan Kedung Peluk Candi Sidoarjo segera terbangun kembali, sehingga mobilitas dan kegiatan warga dapat kembali normal tanpa hambatan.(Dk/di)

Share and Enjoy !