Pemerhati Pariwisata Bali Prof. Dr. Drs. I Putu Anom, M.Par  Pariwisata Bali Sedang Tidak Baik-Baik Saja

DAERAH1049 Dilihat

Diagram Kota Denpasar –  Pariwisata Bali, yang dikenal sebagai surga di bawah langit, sedang menghadapi beberapa tantangan yang signifikan. Menurut Prof. Dr. Drs. I Putu Anom, M.Par, seorang pakar pariwisata, Bali sedang mengalami masa sulit.

Anom mengidentifikasi beberapa indikator masalah, termasuk masalah industri, perizinan, dan perilaku wisatawan. Dari segi industri dan perizinan, Anom mengungkapkan bahwa ada banyak pelanggaran terhadap aturan tata ruang dan wilayah.

“Bukan amburadul, pariwisata Bali sedang tidak baik-baik saja ini. Artinya, aktivitas pariwisata perlu kita dibenahi karena sudah banyak permasalahan dari berbagai aspek. Dari industrinya, perizinannya, dan perilaku wisatawan yang masih tidak sesuai aturan,” ujar Anom dikutip diagramkota.com, Senin (3/6/2024).

Baca Juga :  Murid SMPN 2 Tanggulangin dan SDN Kedungbanteng Sidoarjo Alami Gatal-Gatal Usai Terjang Banjir

Banyak pembangunan yang sembarangan, baik di pantai maupun di tebing, seperti kasus pengerukan tebing di Pecatu. Anom menekankan pentingnya pemerintah mengontrol dan tidak memberikan izin secara mudah, terutama untuk proyek yang melanggar aturan.

“Saat ini sudah mulai banyak yang melanggar aturan tata ruang wilayah. Baik di tepi sungai, danau, laut, dan tebing. Jadi pemerintah wajib mengontrol dan tidak mudah memberikan izin, terutama yang sudah terlihat melanggar,” tandas Anom.

Selain itu, Anom juga menyoroti masalah terkait dengan perilaku wisatawan. Dia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penemuan sarang narkoba, wisatawan yang berbisnis, dan membentuk komunitas yang merugikan.

“Saya mulai khawatir dengan perilaku wisatawan yang mulai tidak baik. Ada kasus sarang narkoba itu. Apalagi wisatawan juga sudah mulai berbisnis hingga berulah di jalan raya, kan merugikan,” kata dia.

Baca Juga :  Murid SMPN 2 Tanggulangin dan SDN Kedungbanteng Sidoarjo Alami Gatal-Gatal Usai Terjang Banjir

Anom juga menyebutkan kemacetan yang sering terjadi di Bali Selatan sebagai masalah lain yang mengganggu kegiatan pariwisata.

“Kemacetan di Bali Selatan ini masih belum bisa diatasi. Muncul kekecewaan dari kelompok wisatawan, karena waktunya habis dijalan. Di daerah Kuta dan Denpasar juga sudah sering banjir, kondisi jalan juga kurang bagus,” ujar Anom.

Menurutnya, bahwa pariwisata Bali membutuhkan perhatian dan perbaikan yang mendalam. Dengan mengatasi masalah-masalah ini, Bali dapat kembali menjadi surga di bawah langit yang terkenal di seluruh dunia. (dk/niluh ishanori)

Share and Enjoy !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *