Diagram Kota Surabaya – Nurhana Marantika, anggota Jaringan Literasi Digital Jawa Timur (Japelidi), mengimbau masyarakat cerdas dalam menangkap setiap informasi yang beredar, khususnya menjelang Pemilu 2024. Masyarakat juga diimbau mengenali ciri-ciri informasi hoax.
Menurut Hana, begitu ia biasa disapa, hoaks tidak hanya terdapat pada informasi tertulis atau teks saja, tetapi juga dapat disebarkan melalui gambar atau video oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Dulu ciri-ciri hoax biasanya ditandai dengan kata-kata seperti ‘viral’ atau ‘menyebar’. Saat ini pembuat hoax sudah tidak lagi menggunakan kata-kata tersebut. Namun, kita harus waspada dan membandingkan gambar tersebut dengan konten atau tulisan. SMS,” ujarnya, Minggu (4/2/2024).
“Selanjutnya kita perlu membandingkan antara headline dengan isinya. Pembaca biasanya sudah mempunyai sense apakah informasi yang dibacanya benar atau tidak, dan mereka pasti akan mengecek informasi tersebut terlebih dahulu,” imbuhnya.
Hana yang juga dosen Universitas Darussalam (Unida) Gontor Ponorogo menambahkan, informasi hoaks masih banyak ditemukan hingga saat ini. Apalagi, beberapa gambar atau video beberapa tahun lalu diunggah ulang di media sosial dengan narasi berbeda.
“Ini menyesatkan, sehingga kita sebagai masyarakat harus jeli dalam menangkap informasi yang berkembang di ruang digital dan pentingnya pengecekan fakta dari sumber yang kredibel atau media arus utama untuk mengetahui keakuratannya,” tutupnya. (dk/akha)