Perdagangan Saham di BEI Dihentikan Sementara, Ini Daftar Emiten yang Terkena
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 1 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara perdagangan saham beberapa perusahaan terkait. Tindakan ini dilakukan sebagai langkah perlindungan bagi para investor, mengingat adanya lonjakan harga yang signifikan dalam waktu singkat. Keputusan ini disampaikan oleh P. H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Endra Febri Styawan.
“Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS), dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk. (IMJS) pada tanggal 5 Desember 2025,” ujar Endra Febri Styawan.
Pada perdagangan Kamis (4/12), saham IMJS ditutup menguat 15,35% ke level Rp466. Dalam sepekan terakhir, saham ini sudah meroket 90,98%, sementara dalam sebulan kenaikannya bahkan menyentuh 104,39%. Lonjakan ini menunjukkan adanya ketidakstabilan dalam pasar yang mendorong BEI untuk mengambil tindakan.
Daftar Saham yang Mengalami Lonjakan Signifikan
Selain IMJS, BEI juga menghentikan sementara perdagangan beberapa saham lain yang mengalami kenaikan yang sama. Berikut daftar emiten yang terkena dampak:
- IRSX: Saham PT Folago Global Nusantara Tbk. (IRSX) ditutup naik 13,43% ke Rp490, dengan kenaikan 25% dalam sepekan dan 135,58% dalam sebulan.
- LUCY: Saham PT Lima Dua Lima Tiga Tbk. (LUCY) menguat 9,43% ke Rp232, atau naik 44,10% dalam sepekan dan 114,81% dalam sebulan.
- TRUE: Saham PT Triniti Dinamik Tbk. (TRUE) melonjak 34,12% ke Rp228, mencatatkan kenaikan 62,86% dalam sepekan dan 82,40% dalam sebulan.
- AYAM: Saham PT Janu Putra Sejahtera Tbk. (AYAM) naik 21,88% ke Rp390, dengan kenaikan 25,81% dalam sepekan dan 119,10% dalam sebulan.
- GTSI: Saham PT GTS Internasional Tbk. (GTSI) ditutup menguat 5,41% ke Rp234, dengan penguatan 73,33% dalam sepekan dan 84,25% dalam sebulan.
Endra menjelaskan bahwa penghentian sementara perdagangan saham tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. “Tujuan dari penghentian ini adalah untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya,” jelasnya.
Imbauan untuk Investor
Endra juga mengimbau seluruh pihak yang berkepentingan, khususnya investor, agar senantiasa memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing perseroan sebelum mengambil langkah investasi. Ia menekankan pentingnya pengambilan keputusan yang bijaksana dan didasari oleh data yang akurat.
Penyebab Lonjakan Harga Saham
Lonjakan harga saham beberapa perusahaan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti adanya kabar positif mengenai kinerja perusahaan, strategi bisnis yang efektif, atau bahkan spekulasi pasar. Namun, hal ini juga dapat memicu risiko bagi investor yang tidak memahami kondisi pasar secara utuh.
Beberapa analis menyatakan bahwa lonjakan harga yang terjadi dalam waktu singkat sering kali disebabkan oleh aktivitas spekulasi dan tidak selalu mencerminkan kinerja perusahaan secara nyata. Oleh karena itu, langkah BEI untuk menghentikan sementara perdagangan menjadi penting sebagai upaya menjaga stabilitas pasar.
Dampak Terhadap Pasar
Dengan penghentian sementara perdagangan, pasar akan memiliki waktu untuk mengevaluasi situasi dan memastikan bahwa semua pemangku kepentingan mendapatkan informasi yang cukup. Hal ini juga membantu menghindari potensi kerugian yang besar akibat spekulasi berlebihan.
Selain itu, kebijakan ini juga menjadi indikasi bahwa BEI tetap aktif dalam menjaga keamanan dan keseimbangan pasar, serta memberikan perlindungan bagi para investor yang belum sepenuhnya memahami dinamika pasar modal.
Penghentian sementara perdagangan saham oleh BEI merupakan langkah penting dalam menjaga stabilitas pasar dan melindungi para investor. Meskipun lonjakan harga bisa menjadi peluang, namun juga berpotensi menimbulkan risiko jika tidak dikelola dengan baik. Dengan tindakan ini, BEI menunjukkan komitmennya untuk menjaga keseimbangan dan transparansi dalam pasar modal Indonesia. ***





Saat ini belum ada komentar