Kopdes Merah Putih Dayu Resmi Dibangun, Boby Wijono: Pengurus Harus Pahami Prinsip Koperasi
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 1 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Peletakan batu pertama pembangunan Kopdes Merah Putih Dayu, Nglegok, Kabupaten Blitar, Rabu (3/12/2025)(dk)
DIAGRAMKOTA.COM – Ketua Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) Boby Wijono menegaskan bahwa pembangunan gerai koperasi bukan sekadar proyek fisik, melainkan momentum untuk mengembalikan marwah koperasi sebagai wadah pemberdayaan bersama. Hal itu disampaikan Boby saat peletakan batu pertama pembangunan gerai Koperasi Desa Merah Putih di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Rabu (3/12/2025).
Dalam sambutannya, Boby mengajak seluruh anggota dan pengurus koperasi untuk menjaga idealisme koperasi agar tidak tergerus oleh ambisi personal. Ia mengingatkan bahwa membangun koperasi memerlukan komitmen moral, bukan hanya semangat sesaat.
“Sering kali antara keinginan baik dan nafsu untuk berbuat baik itu terlihat mirip, namun sebenarnya berbeda. Banyak orang ingin terlihat melakukan kebaikan, tapi tidak memahami esensi dari tanggung jawabnya dalam koperasi,” ujarnya.
Menurut Boby, salah satu persoalan terbesar dalam perkembangan koperasi saat ini adalah minimnya literasi pengurus terhadap prinsip dasar koperasi. Banyak struktur organisasi yang aktif, namun tidak memahami ruh koperasi sebagai gerakan ekonomi kerakyatan.
“Sekarang ini banyak pengurus yang buta tentang apa itu koperasi. Yang terjadi justru fokusnya hanya pada bisnis, bukan pada pemberdayaan anggota,” tegasnya.
“Prinsip-prinsip koperasi banyak yang belum dijalankan, bahkan ada aturan yang ditabrak ataupun diabaikan,” lanjut Boby.
Ia menyoroti fenomena pengurus yang lebih mengedepankan keuntungan pribadi. Ketika peluang ekonomi tidak sesuai ekspektasi, sebagian memilih mundur karena sejak awal orientasinya bukan membangun koperasi, melainkan mencari keuntungan pribadi.
“Kalau niatnya hanya mengejar kesejahteraan pribadi, ketika tidak dapat apa-apa, pengurus akan kecewa dan memilih mundur. Koperasi dibangun dari komitmen kolektif, bukan dari mental pedagang yang hanya ingin untung,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Lurah Dayu, Nur Rifai, menyambut baik langkah Kopdes Merah Putih yang mulai membangun gerai sebagai pusat aktivitas ekonomi warga. Ia menilai pembangunan koperasi merupakan bagian dari upaya memperkuat kemandirian desa melalui ekonomi berbasis kebersamaan.
“Kami di pemerintah desa mendukung penuh pembangunan gerai ini. Koperasi bukan sekadar tempat jual beli, tapi ruang untuk tumbuh bersama dan saling menguatkan,” ujar Rifai.
“Semoga gerai ini nantinya menjadi contoh koperasi desa yang sehat, transparan, dan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Kopdes Merah Putih: Pusat Layanan Transaksi, Produk Lokal dan Edukasi Koperasi
Peletakan batu pertama ini diharapkan menjadi langkah awal pembenahan tata kelola koperasi, mulai dari pendidikan anggota, penguatan kelembagaan, hingga penataan sistem bisnis yang sesuai prinsip koperasi. Boby optimistis gerai koperasi di Desa Dayu dapat menjadi pusat aktivitas ekonomi warga sekaligus ruang pembelajaran praktik koperasi yang sehat, transparan, dan bertanggung jawab.
Acara tersebut dihadiri jajaran pengurus Kopdes Merah Putih, Forkompimdes, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta perwakilan anggota koperasi. Pembangunan gerai direncanakan rampung dalam beberapa bulan ke depan dan akan difungsikan sebagai pusat layanan transaksi, pemasaran produk lokal, hingga ruang edukasi koperasi bagi warga. (boy)




