AI Generatif untuk Mahasiswa
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 11 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Bahaya Penggunaan AI Gen yang Berlebihan bagi Mahasiswa
DIAGRAMKOTA.COM – Generative Artificial Intelligence (AI Gen) kini menjadi alat yang semakin populer di kalangan mahasiswa. Teknologi ini digunakan untuk membantu dalam berbagai tugas akademik, mulai dari penulisan makalah hingga penyusunan skripsi. Namun, penggunaan AI secara berlebihan bisa berdampak negatif terhadap kemampuan berpikir dan perkembangan intelektual mahasiswa.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mataram (Ilkom Unram), Aurelius R.L. Teluma, menyatakan bahwa penggunaan AI Gen yang berlebihan dapat menumpulkan kemampuan berpikir mahasiswa. Menurutnya, ketika mahasiswa terlalu bergantung pada AI, mereka kehilangan kendali atas proses berpikir mereka sendiri. Hal ini bisa membuat mahasiswa tidak sadar bahwa kemampuan mereka sebenarnya terbatas dan tidak berkembang dengan baik.
“Yang paling negatif adalah mahasiswa kehilangan kendali bahkan buta terhadap kemampuan atau kapasitas pikiran mereka sendiri karena mereka menyerahkan proses berpikir mereka ke AI,” ujarnya.
Sementara itu, Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Gemuh Surya Wahyudi, menilai bahwa penggunaan AI bukanlah masalah selama digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Ia menekankan pentingnya menjadikan AI sebagai tools yang membantu, bukan sebagai pengganti pikiran manusia.
“Jadikan AI itu hanya sebagai tools (alat) untuk membantu proses pembelajaran. Jangan jadikan AI itu sebagai pikiran. Kitalah yang mengontrol AI, jangan sampai kita dikontrol oleh AI,” katanya.
Aurelius juga sepakat dengan pandangan tersebut. Menurutnya, AI seharusnya digunakan untuk meningkatkan pola pikir mahasiswa, bukan untuk menggantikan proses berpikir mereka. Ia sangat menolak jika AI digunakan sepenuhnya untuk mengerjakan tugas kuliah dan skripsi.
“Saya tidak setuju dan melarang mahasiswa jika seratus persen mengandalkan dan menggunakan Gen AI untuk tugas kuliah apalagi skripsi. Selain melanggar etika akademik, bagi saya, cara ini merendahkan dimensi kemanusiaannya karena menyerahkan tugas berpikir ke teknologi AI,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aurelius menjelaskan bahwa mahasiswa yang sepenuhnya menyerahkan pikirannya ke AI akan kesulitan mengenali perkembangan pengetahuan mereka terhadap objek yang dipelajari. Mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka tidak memahami apa-apa tentang hal-hal yang sedang dipelajari.
“Mereka tidak tahu bahwa mereka sebenarnya tidak tahu apa-apa tentang apa yang sedang dipelajari. Ini menyedihkan sehingga harus diatur. Bagaimanapun, tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia,” tambahnya.
Tips untuk Menggunakan AI Secara Bijak
- Gunakan AI sebagai alat bantu, bukan pengganti.
- Kembangkan kemampuan berpikir kritis dengan tetap melakukan analisis mandiri.
- Jaga keseimbangan antara teknologi dan kemampuan manusia agar tidak tergantung sepenuhnya pada AI.
- Tingkatkan kesadaran etika akademik dengan tidak menyalahgunakan teknologi untuk kepentingan pribadi.
- Lakukan evaluasi berkala terhadap kemampuan diri sendiri untuk memastikan perkembangan intelektual tetap optimal.
Dengan demikian, penggunaan AI Gen bisa menjadi alat yang bermanfaat jika digunakan secara bijak dan sesuai dengan tujuan pendidikan yang sebenarnya. Pendidikan tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang mampu menyelesaikan tugas, tetapi juga untuk membentuk individu yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Saat ini belum ada komentar