Keputusan Kluivert Pergi ke Belanda, Nasib Timnas Indonesia Makin Tidak Jelas
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 6 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Kluivert Pergi ke Belanda, Masa Depan Pelatih Timnas Indonesia Masih Tidak Jelas
DIAGRAMKOTA.COM – Setelah kegagalan timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert segera pulang ke negara asalnya, Belanda. Hal ini terjadi tidak lama setelah skuad Garuda kalah dari Irak dan Arab Saudi di Jeddah. Keputusan cepat Kluivert meninggalkan Indonesia menimbulkan banyak pertanyaan, terutama karena hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pelatih berusia 49 tahun tersebut mengenai alasan kembalinya ke Belanda.
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainuddin Amali, tidak memberikan jawaban pasti mengenai alasan Kluivert pulang. Ia justru meminta para wartawan untuk bertanya langsung kepada sang pelatih. “Tanya dia, tidak tahu kita,” ujar Amali, seperti dikutip dari Antara, Selasa (14/10).
Amali hadir di Stadion Madya saat laga uji coba antara timnas U-23 Indonesia melawan India yang berakhir imbang 1-1. Di sela-sela pertandingan, ia menyatakan bahwa belum ada rencana rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI pekan ini untuk membahas nasib Kluivert. Menurutnya, jadwal rapat masih menunggu waktu Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang sedang memiliki urusan pribadi. Erick disebut akan menikahkan putrinya pada 18–19 Oktober.
“Oya tunggu Ketua Umum, kan beliau masih ada acara pernikahan. Mau menikahkan putrinya. Pernikahannya tanggal 18 dan 19 Oktober,” kata Amali dengan nada bercanda.
Ia menegaskan bahwa PSSI menghormati agenda pribadi Erick Thohir dan tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan. “Iya lho, kita juga harus ada rasa ini,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Badan Tim Nasional (BTN) sekaligus manajer timnas Indonesia, Sumardji, menyatakan bahwa keputusan akhir mengenai masa depan Kluivert dan staf kepelatihannya akan ditentukan dalam rapat Exco. PSSI akan menunggu laporan lengkap dari BTN sebelum mengambil langkah.
“Kita tunggu dulu laporan dari Ketua BTN sekaligus manajer. Baru kita ambil sikap. Kan kita belum tahu laporan seperti apa,” kata Sumardji.
Sumardji menilai bahwa hasil kerja Kluivert jauh dari harapan. Dua kekalahan di Jeddah membuat Indonesia gagal melangkah ke Piala Dunia 2026 setelah kalah 2-3 dari Arab Saudi dan takluk 0-1 dari Irak. Kegagalan ini membuat posisi Kluivert semakin tertekan, dan suporter ramai mendesak PSSI untuk segera mengakhiri kerja sama dengan eks striker AC Milan dan Barcelona tersebut.
Meski tekanan publik meningkat, Amali menegaskan bahwa PSSI tidak akan mengambil keputusan secara sepihak. Ia menyebut bahwa keputusan apa pun harus diambil bersama melalui mekanisme organisasi.
“Enggaklah. Ini kan organisasi. Kita harus mengambil keputusan bersama-sama,” jelas dia. “Tapi dasar kita mengambil keputusan dalam rapatnya Exco itu adalah laporan ketua BTN, sekaligus manajer timnas,” tambahnya.
Amali juga memastikan bahwa PSSI belum menentukan batas waktu pelaksanaan rapat Exco untuk membahas nasib Kluivert. Menurutnya, rapat akan digelar setelah semua pihak siap dan laporan sudah lengkap.
“Tidak ada lambat-lambatnya. Ini sesiapnya,” ujar Amali.
Situasi ini membuat masa depan Kluivert bersama timnas Indonesia semakin abu-abu. Ia datang dengan ekspektasi tinggi untuk membawa tim Garuda melangkah lebih jauh di kancah internasional, tapi justru tersandung di babak penting. Sejumlah pihak di internal PSSI disebut kecewa dengan hasil tersebut, meski belum ada pernyataan terbuka terkait kemungkinan pemutusan kontrak.
Kluivert sendiri belum terlihat lagi di Jakarta sejak kepulangan tim dari Jeddah. Langkahnya kembali ke Belanda justru memperkuat spekulasi bahwa ia mungkin sudah tidak akan kembali melatih timnas Indonesia. Namun tanpa pernyataan resmi, publik hanya bisa menebak-nebak alasan di balik kepulangannya.
Amali pun tidak ingin berspekulasi soal itu. Ia menegaskan bahwa semua akan dibahas secara formal dan berdasarkan laporan resmi, bukan asumsi. Sikap hati-hati PSSI ini menunjukkan bahwa organisasi sepak bola tertinggi di Tanah Air ingin menghindari keputusan gegabah.
Apalagi, persoalan kontrak dan evaluasi kinerja pelatih menyangkut banyak pihak dan bisa berdampak panjang. Meskipun demikian, publik menunggu ketegasan PSSI. Banyak yang menilai Kluivert gagal memenuhi ekspektasi sejak awal menangani timnas Indonesia, sementara hasil di kualifikasi Piala Dunia menjadi puncak kekecewaan.
Kini, semua mata tertuju pada rapat Exco PSSI yang akan datang. Keputusan yang diambil nanti akan menentukan arah baru timnas Indonesia, apakah tetap bersama Kluivert atau mencari sosok baru untuk memimpin skuad Garuda.
Untuk sementara, Patrick Kluivert memilih diam di negeri asalnya. Sementara PSSI menunggu waktu yang tepat untuk membahas nasib sang pelatih. Dan publik hanya bisa bertanya-tanya akankah Kluivert kembali ke Indonesia, atau perpisahan ini sudah final? Layak untuk dinantikan.
Saat ini belum ada komentar