DIAGRAMKOTA.COM – Forum Bisnis Daerah (Forbisda) 2024 yang diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur, berhasil menghasilkan kesepakatan bisnis senilai Rp840 miliar.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan berbagai pihak, termasuk Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Pangan Nasional.
Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Otonom Daerah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang mengatakan, Forbisda 2024 berfokus pada peningkatan ekonomi daerah di Indonesia Timur dengan mempertemukan para kepala daerah untuk bertukar informasi terkait produk unggulan masing-masing.
“Forum ini juga mempertemukan kepala daerah dengan sektor usaha untuk mendorong penyerapan komoditas daerah,” kata Sarman Simanjorang di Surabaya, Kamis (19/9/2024).
Sarman menjelaskan, tujuan utama Forbisda 2024 adalah untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi antar daerah dalam mengembangkan produk unggulan, menciptakan stabilitas harga dan ketahanan pangan, serta mendorong arus pendistribusian barang yang efektif dan efisien di wilayah Indonesia Timur.
Indonesia Timur memiliki potensi perdagangan yang besar, dengan data BPS 2023 menunjukkan bahwa wilayah ini menyumbang 20% dari total perdagangan antar pulau di Indonesia.
Forbisda 2024 menghasilkan kerangka kerja kerjasama antardaerah untuk pengembangan produk, rencana pendistribusian barang yang efektif dan efisien, serta peningkatan kolaborasi antar pelaku bisnis di Indonesia Timur.
Ketua Umum Kadin Provinsi Jawa Timur Adik Dwi Putranto juga menambahkan, kolaborasi dan sinergi lewat Forbisda dapat meningkatkan daya saing produk unggulan daerah di pasar lokal, regional, nasional, dan internasional.
“Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi maka perdagangan antar provinsi harus semakin terbuka. Provinsi Jawa Timur dalam hal ini mengambil peranan strategis sebagai penyokong bagi perdagangan antara wilayah Indonesia Timur,” ujarnya.
Forbisda 2024 merupakan langkah positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan stabilitas harga di Indonesia Timur. Dengan mempertemukan para pemangku kepentingan, forum ini membuka peluang bagi daerah untuk saling berkolaborasi dan mengembangkan potensi ekonomi masing-masing.
“Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut,” sambung Adik Dwi Putranto. (dk/akha)
