DIAGRAMKOTA.COM – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya ke-731 yang jatuh pada 31 Mei, Sekretariat DPRD Surabaya (Setwan) mengadakan berbagai kegiatan sebagai bentuk rasa syukur, Jumat (31/5/2024). Salah satu acara yang menarik perhatian adalah peragaan busana Jawa di zebra cross, tepat di depan gedung DPRD Surabaya di Jalan Yos Sudarso.
Para staf dan karyawan Setwan yang mengenakan busana adat lengkap, termasuk beskap, kebaya, dan blankon, melenggang di atas zebra cross yang dijadikan panggung catwalk. Aksi ini menarik perhatian para pengguna jalan yang melintas.
Selain sebagai hiburan, kegiatan yang juga dilombakan ini kerap diwarnai canda tawa peserta. Langkah mereka yang harus menyesuaikan seperti peragawan kerap menimbulkan adegan lucu, membuat para pengguna jalan tak bisa menahan senyum.
“Ayu-ayu, ganteng-ganteng, iki Suroboyo bos, ha ha…,” ujar Riza, seorang pengguna jalan yang sempat menepikan mobilnya untuk menyaksikan aksi para karyawan di catwalk aspal tersebut. “Mlakune kok kesusu, koyok lagek dikongkon kirim berkas bose sih,” sambungnya sambil tertawa.
Meskipun santai, semua peserta berusaha tampil maksimal. Selain sebagai ajang memilih Cak dan Ning Dewan Surabaya yang menjadi representasi Cak dan Ning Surabaya, para peserta juga merasa bangga dapat memberikan kontribusi bagi kota Surabaya.
“Kota kebanggan, kami sangat bersyukur bisa memberikan tenaga dan pikiran untuk Surabaya,” ujar Imam Ma’ruf, staf bagian informasi dan protokol di lingkungan DPRD Surabaya.
Sekretaris DPRD Surabaya, Ir. Musdiq Ali Mashudi, MT, menyatakan bahwa peringatan HUT Kota Surabaya ke-731 di lingkungan DPRD Surabaya rutin digelar setiap tahun. Tahun ini, mereka mengadakan peragaan busana Cak dan Ning untuk staf dan karyawan.
“Acaranya dibuat tidak terlalu formal, yang penting bagaimana acara itu bisa memberikan inspirasi bagi peserta bahwa semua masyarakat mempunyai kewajiban yang sama dalam memberikan kontribusi untuk membangun Kota Surabaya yang memasuki usia ke 731,” jelasnya.
Musdiq menekankan bahwa kontribusi tidak hanya dalam pembangunan fisik, tetapi juga dalam membangun seni budaya dan karakter masyarakat. “Cak dan Ning Surabaya adalah salah satu bentuk kekayaan kearifan lokal yang mesti dipertahankan dan dimasyarakatkan,” tambahnya.
Dalam lomba tersebut, para pemenang kategori Cak dan Ning adalah sebagai berikut:
Kategori Cak:
Juara 1: Cak Yanuar, Bagian Informasi dan Protokol
Juara 2: Cak Pur, Bagian Umum
Juara 3: Cak Joko, Staf Fraksi
Favorit: Cak Gusti, Bagian Informasi dan Protokol
Kategori Ning:
Juara 1: Ning Lia, Bagian Informasi dan Protokol
Juara 2: Ning Lili, Bagian Umum
Juara 3: Ning Bila, Bagian Informasi Protokol
Favorit: Ning Indah, Bagian Rapat dan Perundang-Undangan
(dk/nw)
