Keren! Dosen Undika Hadirkan Budikdamber Pintar, Pelihara Ikan Tanpa Ribet
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sab, 6 Des 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Pemanfaatan teknologi terus membuka peluang bagi masyarakat desa untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan. Hal itu tampak dari inovasi Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) berbasis Internet of Things (IoT) yang dikenalkan oleh Weny Indah Kusumawati, dosen Teknik Komputer Universitas Dinamika (Undika), kepada warga Desa Sidorame, Gunungan, Kecamatan Dawar Blandong, Mojokerto.
Lewat program pemberdayaan masyarakat yang melibatkan ibu-ibu PKK setempat, Weny dan tim menghadirkan perangkat Budikdamber cerdas yang mampu mengatur kondisi air, memberi pakan, hingga mengontrol sirkulasi air secara otomatis hanya melalui aplikasi berbasis Android.
“Teknologi ini kami terapkan agar masyarakat—terutama ibu-ibu—dapat menjalankan budidaya ikan dengan lebih mudah, efisien, dan produktif,” jelas Weny pada Rabu (26/10).
Teknologi IoT Permudah Budidaya Lele di Rumah
Sistem Budikdamber cerdas ini dilengkapi mikrokontroler ESP32, sensor suhu dan ultrasonik, serta modul relay yang bekerja otomatis memantau kondisi air dan waktu pemberian pakan. Dengan demikian, warga tidak perlu lagi melakukan pengecekan manual yang menghabiskan waktu dan tenaga.
Menurut Weny, ibu-ibu PKK dinilai sangat telaten menangani kegiatan rutin seperti budidaya ikan. Namun sering kali mereka khawatir bersentuhan langsung dengan ikan saat mengganti air atau memberi pakan. Teknologi IoT menjadi solusi yang aman sekaligus ramah pengguna.
“Dengan sistem otomatis ini, warga tidak perlu menyentuh ikan secara langsung, bahkan air dan pakan dapat diganti secara mandiri oleh alat,” tambahnya.
Dukungan untuk Desa Gunungan Menuju ‘Desa Digital’
Kepala Desa Gunungan, Sadi, mengapresiasi langkah inovatif dari para dosen Undika. Menurutnya, inisiatif ini sejalan dengan program desa yang sedang mengembangkan konsep ‘desa digital’ dalam aspek layanan dan ekonomi masyarakat.
“Saya sangat senang karena teknologi yang dibawa ini bukan hanya mendukung birokrasi desa, tetapi juga benar-benar membantu masyarakat meningkatkan ekonomi,” ujar Sadi.
PKK Antusias dan Merasakan Manfaat Ekonomi
Antusiasme terlihat dari ibu-ibu PKK Sidorame yang turut memanen ikan lele pertama mereka setelah dua bulan masa pemeliharaan. Nur Halimah, salah satu perwakilan PKK, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya menambah keterampilan baru, tetapi juga menjadi peluang pendapatan tambahan.
“Selain bertani, kami bisa punya sumber ekonomi baru. Kami berharap teknologi seperti ini juga bisa diterapkan untuk menyiram tanaman di ladang,” harap Halimah.
Peluang Diperluas ke Sektor Pertanian
Melihat respon positif warga, Weny menyebutkan bahwa inovasi Budikdamber cerdas ini berpeluang dikembangkan ke sektor pertanian. Sistem otomatis untuk penyiraman dan pemupukan tanaman dinilai sangat potensial di Desa Gunungan yang sebagian besar warganya adalah petani.
Program ini merupakan bagian dari skema pendanaan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Ke depan, tim berharap mendapatkan dukungan lanjutan untuk memperluas implementasi teknologi IoT di berbagai bidang usaha masyarakat desa. (dk/yud)




