Banjir di Pasuruan: 8 Desa Terdampak, Jalur Utama Dialihkan
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 2 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mengakibatkan sejumlah desa terendam air. Peristiwa ini dipicu oleh tingginya curah hujan yang memicu meluapnya Sungai Rejoso dan Sungai Petung. Sejumlah daerah di Kecamatan Winongan menjadi yang paling terdampak.
Wilayah Terdampak Banjir di Kecamatan Winongan
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, delapan desa di Kecamatan Winongan terkena dampak banjir. Ketinggian air bervariasi antar daerah, dengan beberapa dusun mengalami genangan mencapai 110 cm.
Beberapa desa yang terdampak antara lain:
– Winongan Kidul: Lima dusun terendam dengan ketinggian air antara 20-65 cm.
– Bandaran: Delapan dusun tergenang setinggi 20-30 cm.
– Winongan Lor: Dua dusun terendam dengan ketinggian sekitar 25 cm.
– Sruwi: Genangan mencapai 30 cm.
– Prodo: Enam dusun terendam dengan rata-rata ketinggian 30-40 cm, satu dusun mengalami genangan tertinggi hingga 110 cm.
– Sidepan, Lebak, Mendalan, dan Menyarik: Masing-masing memiliki dua atau tiga dusun yang terendam dengan ketinggian 40-60 cm.
Sugeng Hariyadi, Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, menyampaikan bahwa data tersebut masih bersifat sementara karena proses pendataan dan asesmen masih berlangsung di lapangan.
Dampak pada Warga dan Aktivitas Harian
Berdasarkan laporan, ratusan kepala keluarga terdampak banjir. Aktivitas masyarakat di sejumlah desa yang mengalami genangan tinggi terganggu, termasuk akses ke fasilitas umum dan jalan-jalan utama.
Kapolsek Winongan, AKP Nanang Abidin, menjelaskan bahwa banjir kali ini merupakan banjir kiriman dari wilayah hulu. Ia menegaskan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan BPBD untuk memastikan keselamatan warga.
“Untuk saat ini situasi masih aman dan terkendali,” ujar Nanang.
Pengalihan Lalu Lintas di Jalur Pantura
Selain desa-desa di Kecamatan Winongan, jalur pantai utara Kota Pasuruan juga terkena dampak banjir akibat luapan Sungai Petung. Banjir mulai menggenangi jalan dan Jembatan Buk Wedi sejak Kamis (4/12) pukul 18.30 WIB.
Petugas kepolisian dan dinas perhubungan memutuskan untuk menutup jalur dari kedua arah, yaitu arah Surabaya dan Probolinggo. Kendaraan dialihkan ke Jalur Lingkar Selatan (JLS).
Aipda Setiyo Budi, Kanit Kamsel Satlantas Polres Pasuruan Kota, menjelaskan bahwa pengalihan arus diberlakukan untuk semua kendaraan. Namun, beberapa kendaraan roda dua nekat menerobos banjir.
Upaya Penanganan dan Bantuan Darurat
Pemerintah daerah bersama aparat setempat masih bersiaga untuk melakukan penanganan lanjutan. Proses evakuasi dan distribusi bantuan darurat sedang berlangsung.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang. Pemantauan kondisi banjir dilakukan secara berkala untuk memastikan tidak ada risiko tambahan.
Peringatan untuk Masyarakat
Dalam situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk menghindari area yang tergenang dan tidak melakukan aktivitas di luar rumah tanpa perlindungan. Masyarakat juga diminta untuk segera melaporkan kondisi darurat kepada petugas setempat.
Seluruh pihak terkait berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada warga terdampak, baik dalam bentuk logistik maupun bantuan psikologis. ***





Saat ini belum ada komentar