Aset Tanah Anggota DPR yang Mengundang Kritik Relawan “Si Paling Aceh”
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 10 Des 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Anggota Komisi I DPR RI Endipat Wijaya kini menjadi perhatian masyarakat setelah pernyataannya tentang relawan yang membantu korban bencana di Sumatera menyebar secara viral.
Pernyataan itu memicu gelombang kritik terhadap pemerintah karena dianggap tidak tanggap dalam menangani bencana.
Di salah satu pernyataannya saat rapat kerja Komisi I DPR RI, Endipat menyebut pihak yang ia sebut sebagai “yang paling-paling di Aceh” dan yang “hanya menyumbang 10 miliar”. Banyak pihak mengira bahwa pernyataan ini ditujukan kepadainfluencer Ferry Irwandi.
Endipat selanjutnya meminta Kominfo Digital (Komdigi) untuk lebih giat menyebarkan data terkait tindakan pemerintah dalam menghadapi bencana, agar tidak tertinggal dari isu yang muncul di media sosial.
“Fokus ke depan Komdigi ini memahami dan mengetahui secara pasti isu-isu sensitif nasional, membantu pemerintah menyebarkan dan memperkuat informasi-informasi tersebut, agar tidak kalah viral dibandingkan dengan teman-teman yang sekarang ini mengklaim paling hebat di Aceh, Sumatera, dan daerah lainnya, Bu,” ujar Endipat seperti dilaporkan dalam rapat kerja Komisi I DPR RI yang disiarkan. live.
Ia juga menekankan bahwa nilai bantuan negara jauh lebih besar dibandingkan pihak lain yang sering dibicarakan.
“Banyak orang hanya menyumbang Rp 10 miliar, sementara negara telah mengucurkan triliunan ke Aceh, Bu. Jadi hal-hal seperti ini mohon diperhatikan, agar ke depan tidak ada lagi informasi yang seolah-olah negara tidak hadir di mana-mana. Padahal negara sudah hadir sejak awal dalam penanganan bencana,” tambahnya.
Aset properti Endipat Wijaya
Mengacu pada Laporan Kekayaan Pejabat Negara (LKPN)yang diserahkan ke KPK pada 26 Maret 2025 untuk masa pelaporan tahun 2024, Endipat Wijaya melaporkan aset berupa tanah dan bangunan sebesar Rp 2,5 miliar.
Ia memiliki tiga bidang tanah yang seluruhnya merupakan hasil dari dirinya sendiri, yaitu:
- Lahan seluas 123 meter persegi di Kota Tangerang Selatan bernilai Rp 1 miliar
- Tanah seluas 205 meter persegi di Kabupaten/Kota Bogor bernilai Rp 1 miliar
- Lahan seluas 105 meter persegi di Kabupaten/Kota Bogor bernilai Rp 500 juta
Jumlah total aset propertinya akhirnya mencapai Rp 2,5 miliar.
Selain properti, Endipat juga melaporkan berbagai jenis aset lainnya, antara lain:
- Kendaraan dan mesin: Rp 2,59 miliar
- Aset lainnya: Rp 52 juta
- Sertifikat saham: Rp 5 miliar
- Uang tunai dan setara kas: Rp 2,20 miliar
- Aset lainnya: Rp 2 miliar
Secara keseluruhan, jumlah kekayaan Endipat Wijaya mencapai Rp 14,35 miliar, tanpa menyertakan adanya hutang.
Profil Endipat Wijaya
Mengutip dari situs resmi DPR dan Fraksi Partai Gerindra, Endipat Wijaya lahir pada 31 Mei 1984. Ia lulus dari jurusan Teknik Metalurgi di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2006, kemudian melanjutkan studi di bidang Manajemen di Swiss German University dan menyelesaikan pendidikannya pada 2019.
Sebelum terjun ke dunia politik, ia pernah bekerja sebagai teknisi di Double A Group selama setahun, kemudian melanjutkan karier di PT Kaltim Prima Coal, Kalimantan Timur.
Perjalanan karier politiknya dimulai pada tahun 2011 ketika ia memasuki Partai Gerindra. Saat ini, pria yang lahir di Bengkulu itu menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029 dari daerah pemilihan Kepulauan Riau.
Di Pemilu 2024, Endipat memperoleh 105.413 suara, menjadi angka tertinggi di daerah pemilihan tersebut. ***





Saat ini belum ada komentar