Sesi AS Jual, Sesi Asia Beli: Pola Tarik-Ular Harga Bitcoin Terbaru
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 6 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Intinya, terjadi persaingan perasaan antara dua wilayah: ketika pasar Amerika Serikat (AS) menjual, pasar Asia justru membeli. Ini adalah analisis lengkapnya agar kamu tidak salah paham.
Sesi AS: Sumber Tekanan Jual, Harga Turun
Pada bulan November, setiap kali pasar AS beroperasi, terlihat adanya indikasi untuk menjual aset kripto. Akibatnya, harga Bitcoin langsung turun. Data perdagangan menunjukkan bahwa sesi pasar AS menjadi waktu paling buruk bagi harga aset digital tersebut.
Apa penyebabnya? Para pelaku investasi di Amerika Serikat, mulai dari ritel hingga lembaga besar, sedang sangat waspada. Kondisi ekonomi makro, kebijakan yang masih tidak jelas, serta masalah likuiditas membuat mereka memutuskan untuk mengurangi risiko.
Terlihat dari indikator teknis yang hampir selalu negatif sepanjang bulan, menunjukkan sikap pesimis dari para pemain besar di AS.
Sesi Asia: Pahlawan Penyelamat yang Meningkatkan Harga
Jika Amerika Serikat menjadi sumber tekanan, Asia berperan sebagai penyeimbang. Ketika harga turun karena tekanan menjual dari AS, banyak pedagang di kawasan Asia-Pasifik justru melihatnya sebagai peluang untuk membeli.
Mereka memanfaatkan penurunan harga untuk mengumpulkan atau meningkatkan kepemilikan BTC.
Tindakan pembelian yang konsisten ini akhirnya menyerap tekanan jual dan membantu mengembalikan harga ke tingkat yang lebih stabil. Pola “Amerika menjual, Asia membeli” ini muncul hampir seperti siklus harian.
Institusi Utama: Tembok Pembatas Untuk Mencegah Harga Turun Lebih Jauh
Namun, mengapa penurunan harga tidak terjadi lebih dalam? Ternyata, ada kekuatan besar yang berada di balik layar: perusahaan institusi besar.
Menurut seorang pakar, siklus Bitcoin saat ini berbeda. Teori lama mengatakan harga akan turun sangat tajam, tetapi hal itu tidak terjadi. Salah satu penyebabnya adalah peran perusahaan seperti MicroStrategy yang menyimpan ratusan ribu BTC.
Kemampuan mereka dalam memiliki jumlah yang sangat besar membuat sulit untuk menjual meski pasar sedang lesu. Keberadaan mereka menciptakan wilayah penahan harga yang kuat, sehingga skenario penjualan darurat seperti di masa lalu menjadi kurang relevan.
Perbaikan Ini Masih Dianggap Lumrah, Jangan Khawatir!
Meskipun mengalami fluktuasi yang besar, banyak pakar berpendapat bahwa situasi ini masih dianggap sebagai koreksi yang wajar dalam tahap peningkatan jangka panjang. Penurunan sebesar 20-30% dianggap sebagai hal yang biasa, bukan tanda akhir dari tren kenaikan.
Data blockchain juga menunjukkan bahwa investor jangka pendek saat ini sedang mengalami tekanan yang seringkali menjadi ciri khas sebelum harga kembali melanjutkan arah naik.
Selain itu, penurunan ini lebih disebabkan oleh tindakan ambil untung dan pembersihan posisi pinjaman setelah kenaikan menuju level tertinggi.
Kemudian, Ke mana lagi harga Bitcoin akan bergerak?
Arah harga Bitcoin berikutnya akan ditentukan oleh hasil “tarik-ular” perasaan ini. Apakah pola ini akan terus berlanjut atau justru berubah?
Semua tergantung pada berbagai faktor seperti:
- Arah kebijakan pemerintah AS.
- Kondisi likuiditas global.
- Aliran dana institusi besar.
Intinya: Perbedaan sesi Amerika Serikat dan Asia ini menggambarkan bagaimana perasaan pasar regional memengaruhi harga Bitcoin.
Tekanan penjualan dari Amerika Serikat memicu ketidakstabilan, namun konsistensi pembelian dari Asia menghambat penurunan harga lebih lanjut.
Ditambah peran lembaga besar dan sedikitnya faktor negatif, melemahnya ini lebih cenderung pada penyesuaian wajar dalam tren kenaikan yang lebih panjang.
Oleh karena itu, terus pantau perkembangan dua wilayah ini untuk memahami pergerakan Bitcoin berikutnya. (***)





Saat ini belum ada komentar