PBNU Cabut Mandat Charles Holland Taylor, Diduga Terlibat Kelompok Zionis Global
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 24 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Keputusan yang mengejutkan datang dari jajaran Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar, secara resmi mencabut mandat yang pernah diberikan kepada Charles Holland Taylor—yang kini dikenal dengan nama barunya, Mohammad Cholil—sebagai penasihat khusus Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dalam bidang hubungan internasional.
Kebijakan tersebut menandai berakhirnya peran Holland Taylor dalam lingkungan PBNU setelah beberapa bulan terakhir namanya menjadi topik pembahasan hangat di kalangan kiai dan pengurus.
Penghapusan wewenang tersebut diatur dalam Surat Edaran PBNU Nomor 4780/PB.23/A.II.10.71/99/11/2025.
Surat ini ditandatangani langsung oleh KH Miftachul Akhyar di Jakarta pada 22 November 2025, yang sama dengan tanggal 01 Jumadal Akhir 1447 H. Dokumen tersebut merupakan tindak lanjut dari keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU yang diadakan pada 20 November 2025.
Di dalam surat tersebut, Rais Aam PBNU menyampaikan bahwa penghapusan dilakukan sesuai dengan aturan yang terdapat dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama, khususnya Bab XVI Pasal 57, 58, 61, 64, dan 67.
Berdasarkan ketentuan struktural tersebut, KH Miftachul Akhyar mengumumkan mencabut tanda tangannya pada Surat Keputusan PBNU Nomor 3137/PB.01/A.II.01.71/99/12/2024, yaitu SK yang sebelumnya menunjuk Holland Taylor sebagai penasihat khusus Ketua Umum PBNU.
“Menindaklanjuti hasil keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU pada 20 November 2025 di Jakarta, serta mengacu pada aturan yang tercantum dalam Anggaran Dasar NU, kami selaku Rais Aam PBNU menyatakan mencabut tanda tangan pada Surat Keputusan PBNU mengenai Penetapan Penasihat Khusus Ketua Umum PBNU untuk Urusan Internasional,” demikian kutipan dari isi surat tersebut.
Siapa Charles Holland Taylor?
Nama Holland Taylor telah lama menjadi topik pembicaraan di kalangan tokoh-tokoh NU. Beberapa ulama menyampaikan kekhawatiran mengenai dugaan keterlibatan pihak terkait dengan kelompok Zionis global.
Ketegangan semakin memuncak setelah munculnya informasi bahwa ia dikaitkan dengan tugasnya dalam mengundang Peter Berkowitz, tokoh yang dikenal sebagai pendukung kuat Israel, sebagai pembicara dalam acara Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU).
Kehadiran Berkowitz pada saat itu mendapat kritik karena dianggap tidak sesuai dengan kesadaran geopolitik yang menjadi perhatian banyak anggota NU.
Di tengah perubahan yang terjadi, pencabutan mandat ini dianggap sebagai tindakan resmi dari jajaran Syuriyah PBNU. Surat keputusan yang dikeluarkan oleh PBNU juga ditujukan kepada seluruh jajaran pengurus wilayah, cabang, hingga pengurus cabang khusus di luar negeri.
Setiap tingkat pengurus diharapkan menggunakan surat ini sebagai panduan agar tidak terjadi kebingungan mengenai posisi Holland Taylor dalam struktur PBNU.
Surat edaran tersebut diakhiri dengan doa dan harapan agar seluruh pengurus tetap menjaga kekompakan organisasi. “Demikian surat edaran ini kami sampaikan sebagai panduan. Waallahul muwafiq ila aqwamit thoriq,” tulis KH Miftachul Akhyar di bagian akhir dokumen resmi tersebut.
Selain memberikan keputusan kepada jajaran pengurus, surat tersebut juga disampaikan kepada Wakil Rais Aam serta Katib Aam PBNU sebagai bagian dari prosedur administrasi internal.
Dengan dikeluarkannya keputusan ini, Holland Taylor secara resmi kehilangan posisinya sebagai penasihat khusus urusan internasional di bawah Ketua Umum PBNU.
Tindakan ini sekaligus menyelesaikan perdebatan yang beberapa waktu terakhir memicu ketegangan di kalangan NU, khususnya mengenai isu sensitif terkait hubungan internasional dan pandangan tentang keterkaitan dengan zionisme global.
PBNU menekankan bahwa penyusunan ulang posisi dan tugas ini merupakan langkah untuk menjaga martabat organisasi serta memastikan kebijakan organisasi sesuai dengan prinsip dasar dan arah perjuangan Nahdlatul Ulama. ***





Saat ini belum ada komentar