Kerusakan Infrastruktur Pasca Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Rusak
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 26 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Pasca erupsi Gunung Semeru, berbagai infrastruktur di Kabupaten Lumajang mengalami kerusakan yang cukup parah. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan dan kenyamanan warga setempat. Data pemerintah setempat menunjukkan bahwa sebanyak 23 rumah mengalami kerusakan berat, sementara ratusan lainnya terdampak debu dan kerusakan ringan. Selain itu, fasilitas pendidikan juga tidak luput dari dampak bencana ini.
Fasilitas Pendidikan Terkena Dampak
Salah satu fasilitas pendidikan yang rusak berat adalah Sekolah Dasar (SD) 02 Supiturang, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Bangunan sekolah ini rata dengan tanah akibat bencana erupsi. Hal ini memicu kekhawatiran tentang kelangsungan proses belajar mengajar bagi anak-anak setempat. Pemerintah daerah sedang berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk segera melakukan pemulihan dan perbaikan fasilitas tersebut.
Perbaikan Infrastruktur Jalan dan Tanggul
Selain fasilitas pendidikan, jalan dan tanggul juga mengalami kerusakan parah. Salah satu ruas jalan yang terdampak adalah dusun Sumbersari. Kerusakan pada jalan ini menyulitkan mobilitas warga dan distribusi bantuan kemanusiaan. Pemerintah Kabupaten Lumajang juga sedang memperkuat komunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU/PR) untuk merenovasi infrastruktur yang rawan terkena kerusakan seperti tanggul dan jembatan.
Koordinasi dengan Pemerintah Pusat
Bupati Lumajang, Indah Amperawati Masdar, menjelaskan bahwa pihaknya intens berkomunikasi dengan kementerian terkait untuk memastikan langkah pemulihan berjalan lancar. Tujuan utama dari koordinasi ini adalah memastikan bahwa semua fasilitas yang rusak diperbaiki sesegera mungkin. Selain itu, penyediaan layanan pengungsian, keamanan, dan kenyamanan warga terdampak tetap menjadi prioritas utama.
Masa Tanggap Darurat Berlangsung
Saat ini, masa tanggap darurat masih diperpanjang hingga 2 Desember 2025. Hal ini dilakukan untuk memastikan seluruh kebutuhan warga terdampak dapat terpenuhi secara optimal. Bupati juga menekankan pentingnya koordinasi yang terus diperkuat agar pengungsian, bantuan, dan pemulihan fasilitas berjalan lancar, aman, dan tepat sasaran.
Penanganan Bantuan Sosial
Pemerintah setempat juga terus memastikan layanan pengungsian dan bantuan sosial tersedia bagi seluruh warga terdampak. Sejumlah warga memilih tinggal di rumah kerabat karena kondisi tempat pengungsian yang belum sepenuhnya siap. Namun, pemerintah melarang pengungsian liar untuk memastikan keamanan dan kesehatan warga.
Kondisi Erupsi Gunung Semeru
Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Rabu (19/11/2025), dan aktivitas awan panas tercatat mulai pukul 14.30 WIB. Hingga pukul 15.00 WIB, jarak luncur awan panas mencapai 5 kilometer dari puncak kawah. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Isnugroho, menjelaskan bahwa informasi terbaru menunjukkan peningkatan risiko bencana yang harus diwaspadai oleh warga setempat.
Upaya Pemulihan dan Perbaikan
Meski saat ini masih dalam masa tanggap darurat, pemerintah setempat terus berupaya mempercepat proses pemulihan dan perbaikan infrastruktur. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, termasuk alat berat dan pasukan kemanusiaan, diharapkan kondisi warga dapat segera pulih dan kembali normal. ***





Saat ini belum ada komentar