Harga Bahan Pokok Melonjak di Jombang Akibat Cuaca Ekstrem
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 24 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Harga kebutuhan pokok di kawasan Jombang, Jawa Timur mengalami peningkatan.
Gelombang cuaca ekstrem yang menghampiri kawasan Jombang dalam seminggu terakhir dianggap sebagai penyebab meningkatnya harga kebutuhan pokok.
Pengamatan di Pasar Legi, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang menunjukkan beberapa komoditas utama, khususnya sayuran dan daging ayam, mengalami kenaikan harga karena penurunan pasokan dari sentra produksi.
Para pedagang menyampaikan bahwa kenaikan harga terjadi secara bertahap sejak sekitar tujuh hari yang lalu. Penurunan pasokan menyebabkan harga beberapa komoditas melonjak cukup tajam.
Harga Daging Ayam Naik
Sarapoh, pedagang ayam potong, mengatakan harga ayam saat ini berkisar antara Rp 35.000 hingga Rp 36.000 per kilogram, meningkat dibandingkan harga sebelumnya yang berada di kisaran Rp 32.000 hingga Rp 33.000.
“Kirimanan dari pemasok meningkat, sehingga harga di pasar secara otomatis juga naik. Beberapa hari terakhir pembeli agak jarang karena harganya tinggi,” katanya saat dihubungi DIAGRAMKOTA.COM, Senin (24/11/2025).
Peningkatan paling terasa terjadi di kalangan sayuran. Rahayu, pedagang sayur, mengatakan hampir semua komoditas makanan segar mengalami kenaikan.
“Selama seminggu ini harganya terus berfluktuasi. Cabai besar, cabai rawit, tomat, dan selada semuanya mengalami kenaikan. Cuaca yang tidak stabil menyebabkan pasokan menjadi terbatas,” katanya.
Sayur-Mayur Melonjak
Perubahan harga bumbu dapur di Pasar Legi Jombang, cabai rawit naik dari Rp 45.000 menjadi Rp 55.000 per kilogram, sedangkan cabai merah besar berubah dari Rp 52.000 menjadi Rp 55.000 per kilogram.
Kale, dari Rp 30.000 menjadi Rp 50.000 per kilogram, kangkung hijau dari Rp 6.000 menjadi Rp 12.000 per kilogram, tomat dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 per kilogram, kangkung putih dari Rp 6.000 menjadi Rp 9.000 per kilogram.
Wortel yang sebelumnya dijual Rp 12.000 kini naik menjadi Rp 16.000 per kilogram, buncis dari Rp 15.000 menjadi Rp 20.000 per kilogram, sedangkan brokoli meningkat dari Rp 25.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram.
Peningkatan ini diduga kuat disebabkan oleh gangguan dalam alur distribusi dari daerah penghasil sayuran. Hujan deras menyebabkan sejumlah petani menunda panen, sehingga jumlah barang yang masuk ke pasar mengalami penurunan yang signifikan.
Tidak hanya para pedagang, para konsumen juga menghadapi tekanan kenaikan harga yang semakin tinggi. Olisa, seorang pembeli, mengatakan bahwa ia terpaksa mengatur jumlah belanjaannya karena hampir semua barang mengalami kenaikan harga.
“Tadi membeli cabai sudah mencapai Rp 55 ribu, padahal sebelumnya hanya Rp 45 ribu. Harus mengurangi pengeluaran,” keluhnya.
Warga berharap cuaca segera membaik sehingga pasokan dari petani dapat pulih dan harga kebutuhan pokok bisa turun menjadi lebih murah.
“Harapan harga komoditas pangan dapat kembali stabil. Namun jika harganya masih meningkat, apa yang bisa dilakukan, pasti tetap akan dibeli,” tutupnya. ***





Saat ini belum ada komentar