Bukan Hanya untuk Petani, Kampung Reforma Agraria Desa Duyu Juga Dongkrak Ekonomi Warga Sekitar
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 24 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Program Kampung Reforma Agraria secara perlahan sedang mengubah wajah Desa Duyu di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Setelah gempa pada tahun 2018, masyarakat desa tidak banyak melakukan aktivitas.
Berdirinya kebun-kebun anggur sejak Reforma Agraria masuk ke Desa Duyu, membuat kondisi masyarakat mulai pulih.
Dari tanaman sederhana yang ditanam setelah gempa, petani Desa Duyu secara perlahan mulai memperoleh penghasilan yang lebih.
Tidak hanya para petani, warga sekitar juga secara langsung merasakan manfaat ekonomi yang sebelumnya sulit mereka bayangkan.
Salah satu yang mengalami perubahan tersebut adalah Vicky (30), Ketua Kelompok Usaha Doyou Grape.
Kelompok tersebut telah membentuk sekitar 20 anggota yang sebagian besar adalah ibu-ibu.
Bersama dengan kelompoknya, ia menghasilkan berbagai olahan anggur dari Kebun Anggur Duyu Bangkit, mulai dari keripik daun anggur, mi daun anggur, hingga selai dan minuman manis.
Dulunya banyak ibu-ibu di desa yang tidak memiliki pekerjaan. Setelah menjadi Kampung Reforma Agraria Duyu Bangkit yang menanam anggur, kami membentuk kelompok. Suka mengikuti pelatihan dari BPN bersama dinas, dan alhamdulillah sekarang sudah memiliki penghasilan,” kata Vicky, Selasa (04/11/2025).
Kelompok Doyou Grape dibentuk pada tahun 2021, setelah masyarakat menyaksikan perkembangan pesat perkebunan anggur di Desa Duyu.
Pengadaan dilakukan di sebuah rumah kantor, sedangkan penjualan dilakukan berdasarkan pesanan. Ketika ada undangan dari BPN dan dinas pemerintahan, mereka sering diminta untuk memamerkan sekaligus menjual produk olahan anggur.
“Beberapa pesanan oleh-oleh sampai dibawa ke Jawa,” kata Vicky.
Khasiat kampung anggur juga dirasakan oleh Ibu Sartini (60), seorang ibu rumah tangga yang saat ini mengelola enam batang tanaman anggur.
Tiga pohon di antaranya berasal dari bantuan program Kampung Anggur Duyu Bangkit. “Satu kali panen bisa menghasilkan satu juta,” katanya sambil menunjukkan batang anggur yang tumbuh besar dan kuat.
Meskipun hasil panen bersifat musiman, pendapatan tambahan tersebut sangat berharga bagi keluarganya.
Pengunjung datang dari berbagai wilayah, termasuk Makassar, Gorontalo, dan Poso. Ketika musim panen tiba, halaman rumahnya menjadi ramai dengan mobil dan para pembeli yang ingin membeli secara langsung.
“Sangat bangga kampung ini menjadi terkenal. Banyak orang datang,” katanya dengan malu-malu.
Sekarang, Desa Anggur Duyu Bangkit tidak hanya menghasilkan buah, tetapi juga menciptakan harapan.
Dari para ibu yang sebelumnya tidak memiliki aktivitas, hingga kini tekun merawat tanaman anggur. Reforma Agraria memberikan kesempatan untuk berkembang.
Perubahan yang kecil, tetapi memiliki makna mendalam muncul dari kebun kecil di halaman rumah dan menjadi sumber kebanggaan baru bagi penduduk Duyu. (*)





Saat ini belum ada komentar