Bernardo Tavares, Harapan Segara Persebaya di Tengah Tekanan Publik
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 13 Nov 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM — Tekanan dari tribun Gelora Bung Tomo semakin meningkat setiap minggu. Di tengah kinerja Persebaya Surabaya yang belum stabil menjelang menghadapi Arema FC di pekan ke-13 Super League 2025/2026, satu nama kini menjadi topik pembicaraan hangat di kalangan Bonek: Bernardo Tavares.
Tokoh asal Portugal tiba-tiba menjadi harapan baru bagi tim kebanggaan Kota Pahlawan. Mayoritas penggemar menganggap Tavares sebagai sosok yang sempurna untuk memulihkan semangat Persebaya Surabaya yang berani, teratur, dan penuh keberanian.
Kemenangan besar dengan skor 5–2 melawan Bali United sempat memberikan semangat. Namun, dua hasil imbang dan kekalahan dari Persija Jakarta menyebabkan suasana di ruang ganti kembali gelap dan perhatian tertuju pada pelatih Eduardo Perez.
Kritik dari masyarakat datang secara terus-menerus, khususnya dari akun-akun fanbase besar seperti@onlinepersebayaMereka menganggap pertandingan Persebaya Surabaya belum menunjukkan perkembangan dan justru kehilangan semangat permainan khas yang dahulu sangat disukai.
“Delapan pertandingan telah berlalu, hanya satu yang memuaskan,” tulis mereka dengan nada kekecewaan.
Kalimat tersebut mencerminkan kecemasan para Bonek yang lama tersimpan di balik antusiasme tribun. Persebaya Surabaya bukan hanya sekadar klub bagi warga setempat. Di Surabaya, sepak bola merupakan hal tentang rasa percaya diri, gaya bermain, serta semangat tak pernah menyerah yang selalu menjadi ciri khas Green Force.
Di tengah situasi yang tidak pasti, nama Bernardo Tavares muncul sebagai figur yang berpotensi menjadi penyelamat. Ia kini dalam status bebas kontrak setelah memutus keterikatan dengan PSM Makassar, sehingga membuat kemungkinan Persebaya Surabaya untuk mengontraknya semakin nyata.
Tavares terkenal di dunia sepak bola Asia, dengan pengalaman bermain di berbagai belahan dunia selama dua puluh tahun. Ia pernah melatih di Portugal, Bahrain, Oman, Tanzania, Maldives, Makau, India, Finlandia, hingga Indonesia.
Kiprahnya dalam prestasi tidak bisa dipandang remeh. Ia membawa New Radiant SC menjadi juara liga dan piala di Maladewa pada musim 2016/2017, kemudian memimpin Benfica de Macau meraih gelar juara liga setahun berikutnya.
Namun puncak prestasinya tercapai di Makassar. Bersama PSM, Tavares meraih 55 kemenangan, 44 hasil imbang, dan 30 kekalahan dari 129 pertandingan serta memberikan satu gelar juara Liga 1 yang mengakhiri masa tanpa gelar klub tersebut.
Keberhasilannya tidak hanya terletak pada hasil yang dicapai, tetapi juga pada perubahan dalam identitas permainan. Tavares dikenal dengan pendekatannya yang tegas, teliti, dan sangat fokus dalam menciptakan sistem permainan yang kolaboratif serta efisien.
Sistem 3-5-2 kreasinya menciptakan keseimbangan antara tekanan agresif dan penguasaan lini tengah. PSM yang sebelumnya mengandalkan individualitas berubah menjadi tim yang kokoh dan terorganisir di bawah arahannya.
Gaya bermain ini sesuai dengan DNA Persebaya Surabaya yang selalu menekankan kerja keras, kecepatan, dan permainan agresif. Bonek rindu melihat timnya tampil dengan semangat khas Arek Suroboyo, bukan permainan yang terlalu aman dan kehilangan ciri khasnya.
Lebih menarik lagi, Tavares memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Ia pernah bekerja di akademi Benfica, FC Porto, dan Sporting CP, tiga akademi terbaik di Portugal yang terkenal menghasilkan banyak bintang dunia.
Pengalaman tersebut dapat menjadi modal berharga bagi Persebaya Surabaya yang sedang berupaya memperkuat pengembangan pemain muda. Klub ini telah lama memiliki tradisi menghasilkan bakat, dan Tavares memiliki bekal untuk membangkitkan kembali sistem tersebut.
Di sisi lain, manajemen Persebaya Surabaya masih terlihat waspada. Mereka belum mengambil tindakan tegas meskipun tekanan masyarakat semakin besar dan nama Tavares terus disebut-sebut di media sosial serta forum suporter.
Penggemar Persebaya kini tidak hanya menginginkan perubahan pada papan skor, tetapi juga dalam gaya bermain tim. Mereka berharap Persebaya Surabaya kembali menjadi tim yang dihormati dan memiliki ciri khas jelas dalam setiap pertandingan.
Persib Bandung dan Persija Jakarta sedang mengembangkan rencana jangka panjang yang matang. Jika Persebaya Surabaya ingin berkompetisi pada tingkat yang sama, tindakan strategis harus segera dilakukan.
Tavares dianggap sebagai solusi instan yang mampu memberikan arah baru tanpa perlu menunggu terlalu lama. Ia sudah memahami budaya sepak bola Indonesia dan memiliki bukti nyata dalam membawa tim meraih gelar juara.
Kedatangannya dianggap sebagai tanda perubahan besar di Gelora Bung Tomo. Gabungan disiplin khas Eropa dan semangat khas Surabaya mampu menciptakan kekuatan baru yang siap menghadapi dominasi klub-klub besar lainnya.
Sekarang giliran manajemen Green Force untuk mengambil keputusan. Apakah mereka siap menerima perubahan atau memutuskan untuk tetap berada dalam situasi yang stagnan dan membosankan?
Bagi ribuan penggemar setia Bonek di tribun, nama Bernardo Tavares bukan hanya isu belaka, ia telah menjadi simbol harapan. Sebuah harapan akan kembalinya keajaiban Persebaya Surabaya yang berani, penuh semangat, dan kembali menatap papan atas.
Dan jika manajemen berani mengambil tindakan besar, mungkin ini adalah awal dari era baru Green Force. Era di mana keajaiban Bernardo Tavares bisa menjadi jawaban instan untuk bersaing dengan Persija dan Persib dalam memperebutkan tahta sepak bola Indonesia. ***





Saat ini belum ada komentar