Striker Masih Seret Gol! Persebaya Surabaya Cari Solusi di Bursa Transfer
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 1 Okt 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM—Persebaya Surabaya dipusingkan dengan tumpulnya lini depan di Super League 2025/2026. Green Force mulai mencari opsi baru dari ajang Championship untuk menambal penyakit lama ini.
Hingga pekan ketujuh, Persebaya Surabaya baru mencatatkan delapan gol. Catatan tersebut menjadi yang terburuk di antara lima tim papan atas klasemen sementara.
Kondisi ini semakin miris jika dibandingkan dengan Arema FC dan Bali United yang berada di papan tengah. Arema sudah mengemas 11 gol dan Bali United lebih subur dengan 12 gol dari jumlah laga yang sama.
Bonek pun dibuat geleng-geleng melihat daftar pencetak gol Persebaya Surabaya musim ini. Bukan striker murni, melainkan Bruno Moreira yang memimpin daftar top skor internal tim.
Gelandang asal Brasil itu mengoleksi tiga gol, unggul tipis dari Francisco Rivera dengan dua gol. Sementara bomber utama Mihailo Perovic baru mengemas satu gol dari enam pertandingan.
Kondisi ini mengingatkan pada musim lalu saat Green Force gagal menemukan sosok predator berbahaya. Flavio Silva yang sebelumnya moncer bersama Persik Kediri malah redup di Persebaya Surabaya dengan hanya sembilan gol dari 33 laga.
Sejak ditinggal David da Silva, lini depan Persebaya Surabaya terasa ompong. Klub kebanggaan Bonek itu seolah kehilangan mesin gol yang bisa diandalkan.
Kini, manajemen dan pelatih Persebaya Surabaya bisa mempersiapkan opsi terbaik di bursa paruh musim sebagai solusi. Dua nama dari Championship 2025/2026 masuk radar karena tampil tajam bersama tim masing-masing.
Gustavo Tocantins dari PSS Sleman menjadi salah satu kandidat terkuat. Striker asal Brasil tersebut sudah mencetak empat gol dan tampil konsisten sebagai target man.
Selain itu, ada nama Takumu Nishihara yang sedang bersinar bersama Persiba Balikpapan. Penyerang asal Jepang tersebut juga sudah mengoleksi empat gol dan kerap menjadi pembeda di lini depan.
Kedua striker ini dianggap cocok dengan gaya bermain Persebaya Surabaya yang butuh penyerang aktif di kotak penalti. Baik Tocantins maupun Nishihara masih terikat kontrak, tetapi peluang transfer terbuka dengan status bebas di akhir musim.
Jika salah satu berhasil didatangkan, Persebaya Surabaya bisa menambah variasi serangan yang kini monoton. Kehadiran penyerang haus gol diharapkan mampu mengangkat mental tim sekaligus memenuhi ekspektasi Bonek.
Perovic sejauh ini masih belum menunjukkan kualitas yang diharapkan. Harapan besar yang ditaruh kepadanya belum terbayar dengan produktivitas.
Padahal, striker asing biasanya menjadi tumpuan tim-tim papan atas Super League. Catatan satu gol jelas terlalu sedikit untuk pemain yang diplot sebagai ujung tombak utama.
Situasi ini semakin kompleks karena Diego Mauricio juga belum masuk line-up. Striker berpengalaman asal Brasil tersebut hingga kini belum mendapat menit bermain reguler.
Padahal, Mauricio punya catatan mentereng di kompetisi internasional. Namun entah alasan teknis atau nonteknis, dia masih tercecer dari rencana besar tim musim ini.
Tanpa bomber tajam, Persebaya Surabaya terpaksa mengandalkan gelandang untuk mencetak gol. Situasi ini tidak bisa terus dibiarkan karena berpotensi menjadi penghambat dalam perebutan gelar.
Green Force saat ini berada di papan atas, tetapi efisiensi serangan mereka menjadi sorotan. Delapan gol dari tujuh pertandingan jelas bukan rasio yang bisa diandalkan dalam jangka panjang.
Bonek menuntut perubahan nyata di bursa paruh musim. Mereka tidak ingin mengulang musim lalu di mana masalah seret gol gagal diatasi hingga kompetisi berakhir.
Menggaet striker Championship menjadi opsi realistis. Harga yang relatif terjangkau dan kualitas yang sudah terbukti bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi manajemen Persebaya Surabaya.
Tocantins dengan gaya Brasil-nya bisa memberikan warna baru di lini depan. Sementara Nishihara dikenal memiliki kecepatan dan naluri tajam di kotak penalti.
Dua opsi ini membuat Bonek cukup optimistis. Ada harapan nyata Persebaya Surabaya bisa segera menemukan sosok predator yang hilang.
Kini bola ada di tangan manajemen dan pelatih untuk mengambil keputusan di bursa transfer paruh musim nanti. Bursa paro musim akan menjadi momen krusial dalam menentukan nasib Persebaya Surabaya di Super League 2025/2026.
Jika langkah tepat diambil, bukan tidak mungkin Green Force kembali menakutkan. Mesin gol yang selama ini hilang bisa kembali hadir dan membawa Persebaya Surabaya berbicara banyak di papan atas.
Saat ini belum ada komentar