“Serangan DDoS” Dunia Nyata! 50 Taksi Swakemudi Waymo Dibombardir ke Satu Gang Buntu, San Francisco Kena Macet
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Sen, 20 Okt 2025
- comment 0 komentar

Sekelompok orang sengaja memanggil 50 taksi swakemudi Google Waymo ke satu titik gang buntu pada waktu yang bersamaan, menyebabkan penumpukan masif mobil tanpa pengemudi dan kemacetan lalu lintas.
Aksi ini diungkap oleh seorang prankster teknologi bernama Riley Walz di media sosial, yang merinci “uji coba” yang ia lakukan pada bulan Juli tahun ini.
Menurut Walz, 50 partisipan berkumpul di salah satu gang buntu terpanjang di San Francisco dan secara serentak memesan tumpangan melalui aplikasi seluler.
Mereka dengan bergurau menyebut aksi ini sebagai “serangan distributed denial of service (DDoS)” pertama di dunia terhadap Waymo, bertujuan untuk mengamati bagaimana sistem tersebut menangani permintaan serentak yang ekstrem.
Kekacauan yang Diperkirakan
Seperti yang sudah diprediksi, armada mobil swakemudi Waymo tiba dalam waktu singkat dan berkumpul di ujung gang buntu tersebut.
Akibatnya, terjadi kemacetan total di jalan, dan pengguna layanan normal lain pun menjadi tidak bisa mendapatkan kendaraan.
Walz mengungkapkan bahwa tidak ada satu pun anggota tim prank yang benar-benar masuk ke dalam mobil.
Setelah setiap mobil menunggu tanpa penumpang selama sekitar 10 menit, sistem secara otomatis membatalkan pesanan dan mendakwa setiap akun pengguna layanan dengan biaya no-show sebesar $5.
Sistem Waymo Tunjukkan Kecerdikan
Meskipun terjadi kekacauan awal, sistem Waymo ternyata menunjukkan kemampuan penanganan yang luar biasa.
Bahkan Walz, sang perencana prank, mengakui bahwa Waymo mengelola situasi dengan baik. Ia berpendapat situasi ini pada dasarnya tidak berbeda dengan lonjakan permintaan tumpangan di akhir konser besar atau acara olahraga.
Setelah insiden tersebut, sistem Waymo akhirnya secara otomatis menonaktifkan layanan ride-hailing dalam radius dua blok dari lokasi kejadian, dan layanan baru pulih sepenuhnya keesokan paginya.
Juru bicara Waymo kemudian mengonfirmasi kepada media bahwa sistem mereka memang secara otomatis mendeteksi dan membatasi jumlah kendaraan yang memasuki area spesifik, secara efektif mencegah lebih banyak mobil membanjiri area yang sudah macet.
Juru bicara tersebut menekankan bahwa penanganan permintaan serentak di lokasi ramai adalah fungsi normal dari sistem mereka.***

Saat ini belum ada komentar