Musim Batuk Pilek: Apakah Itu Flu atau Demam Biasa? Ini Penjelasan Dokter
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 12 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Penjelasan tentang Perbedaan Flu dan Batuk Pilek Biasa
DIAGRAMKOTA.COM – Di tengah masyarakat yang sering mengalami gejala batuk dan pilek, banyak orang menganggapnya sebagai flu. Namun, apakah semua kondisi tersebut benar-benar disebabkan oleh influenza? Jawabannya tidak selalu demikian.
Banyak masyarakat Indonesia masih salah dalam menyebut semua gejala batuk dan hidung meler sebagai “flu”. Padahal, tidak semua gejala ini menandakan adanya infeksi influenza. Hal ini ditegaskan oleh Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A, Subs Resp(K), dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Menurutnya, kesalahpahaman ini justru berbahaya karena membuat orangtua maupun pasien menganggap penyakit yang sebenarnya lebih ringan sebagai sesuatu yang serius.
Flu atau kependekan dari influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza, terutama pada saluran napas. Namun, sebagian besar gejala batuk dan pilek biasanya disebabkan oleh virus lain yang lebih ringan, seperti common cold atau selesma. Di luar negeri, istilah common cold sangat umum digunakan untuk membedakan antara batuk pilek biasa dengan influenza. Sayangnya, di Indonesia, istilah “selesma” jarang digunakan, sehingga masyarakat lebih familiar dengan istilah “flu” meskipun itu tidak sepenuhnya tepat.
Perbedaan Antara Flu dan Selesma
Gejala influenza biasanya lebih berat dibandingkan common cold. Selain pilek dan batuk, penderita flu biasanya juga mengalami demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, badan lemas, hingga sulit melakukan aktivitas sehari-hari. Inilah yang sering disebut masyarakat sebagai “flu berat”.
Sementara itu, pada kasus common cold, gejalanya lebih ringan. Seseorang tetap bisa beraktivitas meski mengalami batuk atau hidung tersumbat. Dr. Nastiti menjelaskan bahwa yang paling berbahaya dari influenza adalah risiko komplikasi. Flu dapat memicu pneumonia, gagal ginjal, bahkan mengancam jiwa. Anak-anak, lansia, serta penderita penyakit kronis paling rentan mengalami perburukan kondisi.
Influenza juga menular dengan sangat cepat melalui percikan batuk, bersin, atau bahkan saat berbicara. Ironisnya, seseorang bisa menularkan virus meski belum menunjukkan gejala. “Satu orang sakit bisa menulari dua atau tiga orang di sekitarnya. Dan yang masalah juga, si orang sakit yang menularkan ini kadang belum kelihatan gejalanya, dia sudah bisa menularkan virus influenza,” ujar Dr. Nastiti.
Pentingnya Edukasi Masyarakat
Oleh karena itu, edukasi masyarakat untuk membedakan antara flu dan batuk pilek biasa menjadi sangat penting. Kesadaran ini dapat mencegah pasien datang terlambat ke rumah sakit ketika mengalami komplikasi berat. Dengan pemahaman yang tepat, masyarakat akan lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta segera mencari pengobatan jika gejala memburuk.
Dalam situasi di mana banyak orang mengalami gejala mirip flu, penting bagi setiap individu untuk tidak langsung menganggapnya sebagai influenza. Memahami perbedaan antara flu dan selesma dapat membantu mencegah penyebaran penyakit serta meningkatkan kesadaran kesehatan secara keseluruhan. ***
Saat ini belum ada komentar