Menteri Erick Thohir Siap Dukung Atlet Mandiri di SEA Games 2025, Tapi…
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 3 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Kesiapan Tim Indonesia untuk SEA Games 2025
DIAGRAMKOTA.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Erick Thohir, menyampaikan bahwa pihaknya terbuka terhadap kemungkinan adanya cabang olahraga dan atlet yang ingin berangkat secara mandiri menuju SEA Games 2025. Namun, ia juga menegaskan bahwa bonus tidak akan dijamin jika atlet tersebut berhasil meraih medali.
Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah mengumumkan bahwa sekitar 700-800 atlet akan diberangkatkan ke SEA Games 2025. Kuota ini didapatkan setelah Kemenpora menerima anggaran sebesar Rp 60 miliar dari Kementerian Keuangan. Anggaran tersebut digunakan untuk memastikan komposisi tim Indonesia yang optimal.
Erick Thohir menjelaskan bahwa anggaran yang tersedia akan digunakan untuk membentuk tim yang terdiri dari atlet-atlet terpilih. Ia juga menyatakan bahwa Kemenpora terbuka terhadap atlet atau cabor yang tidak masuk dalam daftar utama untuk berangkat secara mandiri, asalkan memenuhi syarat tertentu.
“Jika ditanyakan tentang cabang olahraga yang ingin berangkat mandiri, saat ini kami belum memiliki diskusi terkait hal itu. Tapi bisa saja dua hingga tiga minggu ke depan berkembang, tergantung hasil rapat Kemenpora dengan cabang olahraga,” ujar Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/10).
Ia menambahkan, “Ya kita terbuka. Tapi tunggu dulu, kita kunci dulu yang ada sekarang. Karena dana yang sebelumnya sangat terbatas, sekarang sudah lebih baik. Itu dulu.”
Proses Konsolidasi Sebelum Keputusan Akhir
Erick menekankan pentingnya konsolidasi sebelum menetapkan kebijakan pasti mengenai atlet dan cabang olahraga yang berangkat mandiri. Ada beberapa hal yang perlu disepakati, termasuk terkait bonus jika atlet berhasil meraih medali.
“Jadi langkah demi langkah. Nanti setelah kita melakukan konsolidasi selama dua minggu, baru kita buka apakah ada yang ingin berangkat mandiri seperti apa, dan konsekuensinya bagaimana,” katanya.
Masalah utama yang muncul adalah ketika atlet berangkat mandiri dan berhasil meraih medali emas. Erick menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat memberikan bonus karena keterbatasan dalam pengelolaan keuangan negara.
“Nah ini mesti saling ngerti juga. Jangan nanti tuntut-tuntutan di kemudian hari ya. Jangan juga merasa pemerintah prejudis atau membeda-bedakan. Tapi ini dasar yang awalnya 120 atlet menjadi hampir 700-800 atlet karena tambahan anggaran dari Rp10 miliar jadi Rp60 miliar, itu sudah luar biasa,” tutur Erick.
Ia menegaskan bahwa jika atlet ingin berangkat mandiri dan berhasil, maka tetap ada konsekuensi. “Jadi kalau nanti mau mandiri dan berhasil, ya tetap ada konsekuensinya. Belum tentu kami bisa menyediakan bonus karena kami yang namanya tata kelola keuangan negara,” imbuhnya.
Persiapan dan Harapan Masa Depan
Erick Thohir menekankan bahwa pihaknya berharap semua atlet dan cabang olahraga dapat memahami situasi ini. Ia menilai bahwa peningkatan kuota atlet dari 120 menjadi 700-800 orang merupakan pencapaian besar yang tidak mudah dicapai.
Dengan anggaran yang lebih besar, Kemenpora berupaya memastikan bahwa tim Indonesia siap bertanding di SEA Games 2025. Meski ada kemungkinan atlet atau cabor yang ingin berangkat mandiri, pihaknya tetap menjaga konsistensi dalam pengelolaan sumber daya.
Selain itu, Erick juga menegaskan bahwa kebijakan ini dibuat agar semua pihak dapat bekerja sama dan saling memahami. Ia berharap tidak ada kesalahpahaman atau tuntutan yang tidak sesuai dengan realitas yang ada.
Dengan persiapan yang matang dan kerja sama yang baik antara Kemenpora, atlet, dan cabang olahraga, Indonesia berharap dapat menunjukkan performa terbaik di ajang SEA Games 2025.
Saat ini belum ada komentar