Cak YeBe: Gen Z Butuh Proses, Bangun Mental Mandiri
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 23 Okt 2025
- comment 0 komentar

Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko (Cak YeBe)
Cak Yebe mencontohkan keberhasilan urban farming di Kecamatan Rungkut, di mana kelompok warga mampu menyuplai hasil panen ke toko modern. Menurutnya, model ini membuktikan bahwa program berbasis komunitas bisa bertransformasi menjadi usaha yang mandiri.
“Urban farming di Rungkut itu bagus, mereka bisa menyuplai produk ke toko-toko modern. Ini yang kita dorong jadi contoh (benchmarking) bagi RW lain,” kata Yebe.
Pelatihan Harus Dibarengi Modal
Ia juga menilai pelatihan tidak boleh berhenti di tahap teori. Perlu ada pembiayaan dan pendampingan modal agar keterampilan yang didapatkan bisa dikembangkan menjadi usaha nyata.
“Kalau pelatihan tanpa modal ya percuma. Harus ada jembatan dari teori ke praktik. Bahkan bisa dilakukan dengan menggabungkan dana dari beberapa RW untuk program yang skalanya lebih besar dan berjangka panjang,” jelasnya.
Namun, Cak Yebe mengingatkan agar para pemuda tidak terjebak pada tren bisnis sesaat tanpa memperhitungkan keberlanjutan. Ia mencontohkan banyak usaha kuliner yang sempat booming tetapi akhirnya mati perlahan.
“Jangan ikut-ikutan tren tanpa hitung masa hidup usahanya. Contoh, kuliner memang ramai, tapi berapa banyak Sentra Wisata Kuliner (SWK) yang hidup segan mati tak enak?” sindirnya.
Cak YeBe: Bangun Mental Proses, Bukan Instan
Lebih jauh, Cak Yebe menilai pentingnya pembentukan mental proses bagi anak muda agar tidak hanya mengandalkan bantuan pemerintah.
