59 Orang Diduga Masih Terjebak di Reruntuhan Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Jum, 3 Okt 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Proses evakuasi korban yang tertimbun reruntuhan bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur terus dilakukan tim SAR Gabungan, hingga hari ini, Kamis (2/10/2025).
Berdasarkan laporan Jurnalis KompasTv, Alfian Rahman dalam Breaking News KompasTv, dari data terakhir diduga ada 59 orang yang masih terjebak di reruntuhan tersebut.
Saat ini tim SAR gabungan membagi proses evakuasi menjadi empat sektor dari sebelumnya hanya tiga sektor.
Empat sektor tersebut yakni sektor A1, A2, A3, dan A4, di mana di sektor-sektor tersebut terdapat potensi-potensi korban yang masih terjebak di reruntuhan bangunan tersebut.
Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) juga mengungkapkan hingga Rabu (1/10) malam tercatat masih terdapat 59 orang yang diduga terjebak.
“Data sementara yang dimutakhirkan per Rabu (1/10) pukul 23.00 WIB, ada sebanyak 59 orang masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Kamis.
Menurut penjelasannya, angka tersebut diperoleh dari daftar absensi yang dirilis oleh pihak pondok pesantren, termasuk dari laporan kehilangan pihak keluarga korban.
“Adapun dinamika data yang berubah disebabkan dari berbagai hal, seperti nama-nama yang sebenarnya selamat atau tidak berada di tempat kejadian perkara saat insiden terjadi tidak melaporkan diri,” ujarnya.
Sementara itu, hingga Rabu pukul 22.00 WIB, ia menuturkan tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi kembali tujuh korban. Dengan rincian lima orang berhasil dievakuasi dalam kondisi hidup, dan dua lainnya meninggal dunia.
“Sebanyak lima orang berhasil dievakuasi dalam kondisi masih hidup, namun satu orang dalam keadaan kritis dan memerlukan penanganan medis khusus. Seluruh penyintas itu segera dilarikan di RSUD Sidoarjo,” ujarnya.
“Tim SAR gabungan juga menemukan dua korban dalam kondisi tidak bernyawa. Penemuan ini sekaligus menambah data jumlah korban meninggal dunia atas insiden yang terjadi akibat kegagalan konstruksi menjadi lima orang,” kata dia.
Di sisi lain, ia menyebut tim SAR gabungan juga telah melakukan asesmen ulang pada Rabu malam, untuk memastikan kembali apakah masih terdapat respons dari para korban yang terjebak di reruntuhan.
Menurut penuturannya, apabila memang masih ditemukan tanda-tanda kehidupan, maka tim akan memaksimalkan pencarian dengan langkah-langkah yang harus diperhitungkan secara matang.
“Sebab, lokasi korban yang terakhir ini terdeteksi berada di posisi yang cukup sulit dan menantang, sehingga selain keahlian tentunya juga dibutuhkan strategi khusus agar korban maupun tim yang bertugas semuanya dapat selamat dalam operasi ini,” ujarnya, dilansir dari laman BNPB. ***
Saat ini belum ada komentar