Setelah Kanada, Indonesia Selesaikan 3 Perjanjian Dagang Tahun Ini
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Jum, 26 Sep 2025
- comment 0 komentar

Pemerintah Siapkan Tiga Perjanjian Dagang Baru di Tengah Proses Penyelesaian Kesepakatan yang Sudah Ada
DIAGRAMMOTA.COM – Setelah penandatanganan perjanjian dagang Indonesia dengan Kanada (ICA-CEPA) pada 24 September 2025, pemerintah Indonesia masih dalam proses menyiapkan tiga perjanjian dagang lainnya. Rencananya, ketiga kesepakatan ini akan ditandatangani dalam tahun yang sama.
Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, menjelaskan bahwa tiga perjanjian tersebut adalah Reciprocal Tariff Agreement antara Indonesia dan Amerika Serikat, Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I–EAEU FTA), serta Indonesia–Tunisia Preferential Trade Agreement (IT–PTA).
Menurut Haryo, I–EAEU FTA direncanakan untuk ditandatangani bersamaan dengan momentum Konferensi Tingkat Tinggi EAEU pada Desember 2025. Sementara itu, perjanjian dagang Indonesia-Tunisia (IT–PTA) masih dalam tahap akhir dan diharapkan bisa selesai pada tahun ini.
Sebelumnya, pemerintah juga telah menandatangani beberapa perjanjian dagang penting. Misalnya, perjanjian Indonesia dengan Uni Eropa (IEU-CEPA) pada 22 September 2025 dan dengan Peru (IP-CEPA) pada 11 Agustus 2025. Dengan adanya perjanjian-perjanjian ini, Indonesia semakin memperluas jaringan kerja sama ekonomi internasional.
Tantangan dalam Finalisasi Perjanjian Dagang Internasional
Haryo mengungkapkan bahwa pemerintah menghadapi berbagai tantangan dalam proses finalisasi perjanjian dagang internasional. Salah satu aspek yang menjadi kendala adalah faktor geopolitik. Menurutnya, perjanjian dagang tidak hanya berkaitan dengan kepentingan ekonomi, tetapi juga hubungan politik dan diplomasi dengan negara mitra maupun pihak ketiga.
Selain itu, ada faktor lain yang turut memengaruhi proses penyelesaian perjanjian, yaitu kepentingan dan kesiapan domestik. Haryo menjelaskan bahwa untuk mitra kerja sama yang bersifat multi, seperti Uni Eropa, sering kali terjadi perubahan posisi di antara anggota mereka. Hal ini menyebabkan proses penyelesaian perjanjian membutuhkan waktu lebih lama.
Perkembangan Terbaru dalam Kerja Sama Ekonomi Internasional
Dalam beberapa bulan terakhir, Indonesia aktif dalam menjalin kerja sama dagang dengan berbagai negara. Selain dengan Kanada, Uni Eropa, dan Peru, pemerintah juga terus memperkuat hubungan dengan negara-negara lain melalui berbagai kesepakatan perdagangan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan akses pasar bagi produk-produk Indonesia dan memperkuat daya saing ekonomi nasional.
Beberapa perjanjian dagang yang sedang diproses juga memiliki potensi besar untuk meningkatkan investasi dan kerja sama teknologi antar negara. Dengan adanya perjanjian dagang, diharapkan dapat membuka peluang baru bagi pelaku usaha lokal dan menambah devisa negara.
Strategi Pemerintah dalam Meningkatkan Kerja Sama Ekonomi
Pemerintah Indonesia terus berupaya mempercepat proses negosiasi dan penyelesaian perjanjian dagang dengan berbagai mitra. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi penguatan ekonomi nasional dan peningkatan keterlibatan Indonesia dalam perekonomian global.
Salah satu fokus utama adalah memastikan bahwa setiap perjanjian dagang yang ditandatangani mencerminkan kepentingan nasional dan memberikan manfaat yang seimbang bagi kedua belah pihak. Selain itu, pemerintah juga memperhatikan aspek hukum dan regulasi agar perjanjian tersebut dapat diterapkan secara efektif.
Tantangan di Masa Depan
Meskipun ada progres signifikan, tantangan tetap ada di masa depan. Perubahan situasi politik global, dinamika ekonomi internasional, serta perbedaan kepentingan antar negara dapat memengaruhi proses negosiasi. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih fleksibel dan kolaboratif dalam menjalin hubungan dagang.
Dengan komitmen yang kuat dan koordinasi yang baik, diharapkan Indonesia dapat terus memperluas jaringan kerja sama dagang dan memperkuat posisi negara dalam perekonomian global.
Saat ini belum ada komentar