Gatal di Dada? 8 Penyebab Umum yang Jarang Diketahui
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 14 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Penyebab Gatal di Dada yang Perlu Anda Ketahui
DIAGRAMKOTA.COM – Gatal di dada sering kali menjadi masalah yang mengganggu dan menyebabkan ketidaknyamanan. Secara medis, kondisi ini disebut sebagai pruritus. Gatal bisa muncul karena berbagai faktor, mulai dari alergi hingga gangguan kesehatan yang lebih serius seperti penyakit ginjal atau hati. Tidak jarang, gatal terjadi hanya pada area dada atau bisa menyebar ke seluruh tubuh. Beberapa orang juga mengalami gejala tanpa ruam.
Berikut adalah beberapa penyebab umum gatal di dada yang mungkin tidak diketahui banyak orang:
1. Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak adalah jenis eksim yang terjadi ketika kulit bereaksi terhadap zat tertentu. Gejalanya meliputi gatal, ruam, rasa terbakar, kemerahan, dan pembengkakan. Zat pemicu bisa berasal dari bahan kimia, pewarna pakaian, deterjen, lembar pengering, perhiasan nikel, produk kosmetik, atau wewangian. Untuk mencegahnya, penting untuk menghindari pemicu tersebut. Penggunaan krim steroid topikal dan antihistamin bisa membantu meredakan gejala.
2. Kulit Kering
Kulit yang sangat kering dapat menyebabkan rasa gatal yang tidak nyaman. Faktor lingkungan seperti udara panas atau dingin dengan kelembapan rendah, serta kebiasaan mencuci kulit dengan sabun keras, bisa memicu kondisi ini. Gejala meliputi kulit bersisik, pecah-pecah, atau tampak keabu-abuan. Menggunakan pelembap dan menghindari menggaruk akan membantu mencegah infeksi.
3. Gigitan Serangga
Gigitan nyamuk atau kutu kasur bisa menyebabkan bentol merah yang sangat gatal. Jika gatal di dada terjadi terutama saat tidur, kemungkinan besar ada kutu kasur yang menjadi penyebabnya. Periksa tempat tidur dan lakukan pembersihan secara rutin.
4. Herpes Zoster (Shingles)
Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi virus cacar air yang sudah lama tertidur. Gejala awal biasanya berupa rasa terbakar, kesemutan, atau nyeri, yang umumnya hanya terjadi di satu sisi tubuh. Setelah 1–5 hari, ruam merah muncul dan berkembang menjadi lepuh. Rasa nyeri bisa bertahan meski ruam sudah hilang. Segera konsultasi dengan dokter jika mengalami gejala ini.
5. Pengaruh Obat-obatan
Beberapa obat, seperti obat tekanan darah tinggi atau penurun kolesterol, bisa menyebabkan gatal sebagai efek samping. Namun, jangan menghentikan penggunaan obat tanpa rekomendasi dokter.
6. Psoriasis
Psoriasis adalah peradangan kulit yang bisa menyebabkan area bersisik dan gatal. Jenis inverse psoriasis sering muncul di lipatan kulit seperti bawah payudara dan ketiak. Pengobatan umumnya melibatkan penggunaan krim steroid dan obat antiinflamasi.
7. Terbakar Matahari (Sunburn)
Paparan sinar matahari berlebihan bisa menyebabkan kulit terbakar, mengelupas, dan terasa panas atau gatal. Gunakan pelembap menenangkan dan mandi air sejuk untuk mengurangi ketidaknyamanan.
8. Penyakit Ginjal
Gagal ginjal stadium akhir bisa menyebabkan uraemic pruritus, yaitu rasa gatal kronis di bagian tubuh tertentu. Jika jarak antar dialisis terlalu lama, gatal bisa semakin parah.
9. Gangguan Tiroid
Baik hipotiroidisme maupun hipertiroidisme bisa menyebabkan gatal tanpa ruam. Gejala lain termasuk kulit kering, rambut kasar, dan sensitivitas suhu. Pengobatan dilakukan dengan obat pengatur hormon.
10. Kanker Payudara
Meskipun jarang, gatal di dada bisa menjadi tanda kanker payudara inflamasi. Gejala seperti kulit kemerahan, terasa tebal seperti kulit jeruk, dan perubahan pada puting harus segera diperiksa oleh dokter.
Penanganan Gatal di Dada
Penanganan gatal di dada tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh alergi, antihistamin seperti diphenhydramine bisa digunakan, meski bisa menyebabkan kantuk. Untuk biduran, antihistamin non-mengantuk seperti cetirizine bisa dipilih. Dokter juga mungkin meresepkan salep khusus untuk kondisi seperti psoriasis.
Perawatan Rumah yang Efektif
- Batasi waktu mandi antara 5–10 menit dengan air hangat, bukan air panas.
- Gunakan deterjen bebas pewangi.
- Pilih sabun lembut untuk kulit sensitif.
- Oleskan krim atau salep pelembap seperti petroleum jelly setelah mandi.
- Hindari lotion yang bisa mengeringkan kulit.
- Jangan menggaruk kulit agar tidak terjadi iritasi.
Saat ini belum ada komentar