Dalam unggahan foto Yona atau yang akrab disapa Cak YeBe, tampil mengenakan seragam Komisi A lengkap dengan bendera Merah Putih dan lambang DPRD di dadanya.
Dengan balutan ikat kepala khas Surabaya dan senyum semangat, dia menyelipkan pesan-pesan inspiratif dalam bentuk parikan khas Suroboyoan.
“Jare semongko tanpo biji, nek arek Suroboyo yo kudu wani,” bunyi salah satu parikan dalam gambar tersebut.
Menurut Cak YeBe, keberanian adalah inti dari semangat kebangkitan, terlebih di tengah tantangan sosial dan politik. Dia menilai, Hari Kebangkitan Nasional bukan hanya seremoni tahunan, tapi momentum refleksi untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai kejujuran dan keberanian.
“Wani bangkit kanggo Suroboyo sing luwih apik dan luwih bersih. Maka semua warga kota sak pemimpine kudu wani. Wani opo? Wani gak korupsi, wani gak kolusi, wani gak nepotisme,” tegas Cak YeBe saat dikonfirmasi pada Selasa (20/5/2025).
Cak YeBe juga menyampaikan pentingnya semangat kolektif dalam menjalankan tugas, terutama di sektor pemerintahan dan pelayanan publik. Dia menilai, semangat perjuangan harus dijaga setiap saat, bukan hanya saat momentum lima tahunan.
“Hari Kebangkitan Nasional bukan sekadar sejarah, tapi juga tanggung jawab moral untuk tetap gas pol pantang kendor dalam melayani masyarakat,” katanya.
Tak hanya itu, Cak YeBe juga menutup pesannya dengan parikan penuh motivasi. “Tuku jemblem nang kandangan, ojo sampek mlempem, tetep jaga semangat perjuangan.”
Parikan itu menurutnya adalah simbol dari kesederhanaan masyarakat yang tetap menyimpan energi besar untuk bangkit dan berkontribusi.
“Semangat perjuangan itu tidak lahir dari kemewahan, tapi dari hati yang ikhlas, tekad yang kuat, dan keberanian yang tulus. Mari kita rawat kebangkitan ini bersama-sama, dari hal yang kecil hingga yang besar,” tandasnya.(*)