Anggota Komisi E DPRD Jatim Gelar Sarasehan Bertema “ Pengembangan BUMD”

LEGISLATIF597 Dilihat

DIAGRAMKOTA.COM – Anggota Komisi E DPRD  Jatim Cahyo Haryo Prakoso Menggelar kegiatan saresehan yang Bertema “Pengembangan BUMD” di Hotel Dafam Surabaya.

Cahyo Harjo Prakoso menerangkan, sarasehan pengembangan BUMD yang dihadiri lebih dari sekitar 100 orang tersebut bertujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah Surabaya.

“Dari sarasehan semacam ini, diharapkan sejumlah BUMD Surabaya mampu mendongkrak PAD Surabaya, tentunya ini akan berdampak juga pada kemaslahatan masyarakat kota Pahlawan,” sebutnya

Dalam Kesempatan Ini, Anggota DPRD Surabaya Bagas Iman Waluyo sebagai Narasumber menyoroti kinerja BUMD Surabaya yang harus terus berinovasi untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, Rabu (12/3/2025).

Bagas menerangkan, dalam triwulan pertama di tahun 2025, BUMD Kota Surabaya sudah berupaya maksimal untuk meningkatan pendapatan daerah namun mereka masih perlu penyesuaian di masa transisi menjadi Perseroda (Perusahaan Perseroan Daerah).

Baca Juga :  RPH Jadi Perseroda ,Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Harap Tingkatkan Kinerja

“Kedepannya catatan itu mungkin seperti lebih ditingkatkan lagi, produk-produknya di pasarkan lagi,” ucap anggota komisi B DPRD Surabaya tersebut.

Bagas memberikan contoh BUMD Surabaya yang telah berinovasi untuk memasarkan produknya seperti RPH (Rumah Potong Hewan) yang membuat Rumah Daging yang hasil produknya diolah menjadi bakso, tahu bakso untuk dipasarkan ke masyarakat.

“Lalu untuk PDAM itu juga ada air mineral yang langsung dikelola langsung oleh PDAM,” tuturnya.

Disamping mendorong BUMD untuk berinovasi, dirinya juga menyoroti PDAM Surya Sembada yang sering mendapatkan keluhan dari masyarakat seperti kurang lancarnya air pada jam kerja sehingga diperlukan penyelesaiaan secara bertahap.

“Dan respon dari PDAM itu wajar karena semua masyarakat menggunakan air dan ini kita masih kekurangan trafficnya, trafficnya kebagi ke sana dan ke sini. Dirut juga menyampaikan bahwa ini harus diperbaiki cuma pipanya di bawah tanah perlu waktu lagi (penyelesaian),” pungkasnya