DIAGRAMKOTA.COM – Warisan budaya Indonesia yang diakui UNESCOOrganisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) telah menetapkan berbagai unsur budaya Indonesia sebagai Warisan Dunia, baik berupa warisan budaya takbenda maupun benda. Pengakuan ini bukan hanya sebuah prestasi, tetapi juga tanggung jawab besar bagi Indonesia untuk melestarikan dan mewariskan kekayaan tersebut kepada generasi mendatang.
Salah satu contoh warisan budaya takbenda yang diakui UNESCO adalah Wayang Kulit. Seni pertunjukan boneka kulit dari Jawa ini telah mendapatkan pengakuan sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tahun 2003. Wayang Kulit bukan sekadar hiburan, tetapi juga media untuk menyampaikan nilai-nilai filosofis, etika, dan sejarah Jawa. Kompleksitasnya, mulai dari pembuatan wayang hingga penyajiannya yang diiringi gamelan, mencerminkan kedalaman budaya Jawa yang kaya. Pengakuan UNESCO ini mendorong upaya pelestarian wayang kulit, termasuk pelatihan bagi generasi muda dalang dan upaya dokumentasi yang lebih komprehensif.
Selain Wayang Kulit, Indonesia juga memiliki Gamelan yang diakui UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tahun 2014. Musik tradisional Jawa dan Bali ini, dengan instrumen perkusi dan melodinya yang khas, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Gamelan bukan hanya sekadar musik pengiring upacara adat atau pertunjukan wayang, tetapi juga merupakan media ekspresi artistik dan spiritual yang mendalam. Pengakuan UNESCO ini semakin memperkuat posisi Gamelan sebagai warisan budaya yang perlu dilindungi dan dipromosikan secara global.
Tidak hanya seni pertunjukan, tradisi lisan juga mendapat tempat di panggung dunia. Batik, kain tradisional Indonesia yang terkenal dengan motif dan teknik pewarnaannya yang unik, telah diakui UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada tahun 2009. Batik bukan sekadar kain, tetapi juga cerminan identitas budaya berbagai daerah di Indonesia. Setiap motif batik memiliki makna dan sejarahnya sendiri, yang diwariskan turun-temurun. Pengakuan UNESCO ini menjadi pendorong bagi para pengrajin batik untuk terus berkreasi dan menjaga kualitas serta keaslian batik Indonesia.
Di sisi lain, Indonesia juga memiliki beberapa situs warisan budaya benda yang diakui UNESCO sebagai Warisan Dunia. Candi Borobudur di Jawa Tengah, misalnya, merupakan salah satu candi Buddha terbesar di dunia yang memiliki arsitektur dan relief yang luar biasa. Kemegahannya mencerminkan keahlian para arsitek dan seniman pada masa lampau. Candi Borobudur telah diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1991. Begitu pula dengan Candi Prambanan, candi Hindu yang terkenal dengan keindahan dan keanggunannya, juga telah mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Dunia UNESCO.
Selain candi, Indonesia juga memiliki Sistem Subak di Bali yang diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO. Sistem irigasi tradisional ini merupakan bukti kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya air untuk pertanian. Subak bukan hanya sistem irigasi, tetapi juga merupakan sistem sosial dan spiritual yang unik dan berkelanjutan. Pengakuan UNESCO ini menunjukkan pentingnya pelestarian sistem pertanian tradisional yang ramah lingkungan.
Pengakuan UNESCO atas warisan budaya Indonesia merupakan suatu kebanggaan nasional. Namun, pengakuan ini juga merupakan tanggung jawab besar bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk menjaga kelestariannya. Upaya pelestarian perlu dilakukan secara komprehensif, mulai dari perlindungan fisik, pendokumentasian, hingga edukasi dan promosi kepada generasi muda. Dengan demikian, warisan budaya Indonesia dapat terus lestari dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di masa mendatang. Melalui upaya bersama, kita dapat memastikan bahwa kekayaan budaya Nusantara akan tetap bersinar di panggung dunia.
(red)