DIAGRAMKOTA.COM – Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia (PBFI) menegaskan komitmennya dalam mengkampanyekan zero doping di kancah olahraga nasional. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, PBFI mewajibkan setiap atlet Binaraga Fitness untuk memiliki sertifikasi Anti Doping Education and Learning (ADEL) sebagai bagian dari langkah preventif terhadap penggunaan doping di kalangan atlet.
Sebanyak 89 atlet Binaraga Fitness dari 24 kontingen daerah yang ikut serta dalam PON XXI Aceh-Sumut 2024 telah berhasil memperoleh sertifikasi ADEL, menunjukkan tekad kuat PBFI untuk mendukung olahraga yang bersih dan bebas doping.
Ketua PBFI Sumatera Utara, Herri Zulkarnaen Hutajulu, menyampaikan bahwa kampanye ini menjadi prioritas utama guna meningkatkan integritas serta profesionalisme para atlet. “Sebagai Panitia Pelaksana Cabang Olahraga Binaraga Fitness di PON XXI, kami berkomitmen penuh untuk mengkampanyekan zero doping. Semua atlet yang bertanding harus memiliki sertifikasi ADEL, sesuai arahan dari PBFI. Ini langkah penting untuk menjaga sportivitas dan menjadikan olahraga ini lebih sehat,” ujar Herri.
Langkah ini mendapatkan dukungan penuh dari Organisasi Anti Doping Indonesia (IADO). PBFI bahkan diakui sebagai pelopor kampanye anti-doping di tingkat nasional oleh Badan Anti Doping Dunia (WADA). Dukungan ini semakin memperkuat posisi PBFI sebagai organisasi yang serius dalam menjaga etika dan integritas olahraga di Indonesia.
“Pelaksanaan cabang olahraga Binaraga Fitness di PON XXI tidak hanya bertujuan memperebutkan 11 medali emas, tetapi juga untuk menekankan pentingnya menjaga kebersihan dalam olahraga. Kami bangga bahwa PBFI menjadi salah satu pelopor dalam kampanye zero doping di ajang ini,” tambah Herri.
Dengan persiapan panggung yang megah untuk pertandingan Binaraga Fitness, ajang ini tidak hanya menjadi tempat bagi para atlet untuk menunjukkan kemampuan fisik mereka, tetapi juga sebagai simbol komitmen Indonesia dalam memerangi doping di dunia olahraga.
Keberhasilan kampanye zero doping ini diharapkan dapat menjadi contoh positif bagi cabang olahraga lainnya di PON XXI serta kompetisi nasional di masa mendatang. (dk/yud)