DIAGRAMKOTA.COM – Pingsan juga dikenal sebagai sinkop, adalah kehilangan sementara kesadaran yang tiba-tiba. Biasanya disebabkan oleh penurunan aliran darah ke otak, yang dapat menyebabkan otak kekurangan oksigen.
Meskipun pingsan biasanya tidak berbahaya, mengetahui penyebabnya penting untuk mencegah terulangnya. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan pingsan. Beberapa faktor lingkungan termasuk kelelahan, panas, dan kekurangan tidur.
Kondisi kesehatan seperti anemia, penyakit jantung, dan gangguan saraf juga dapat menyebabkan pingsan. Selain itu, beberapa obat-obatan, seperti obat-obatan untuk tekanan darah tinggi dan obat-obatan untuk depresi, dapat menyebabkan pingsan sebagai efek samping.
Untuk mencegah pingsan, penting untuk mengidentifikasi dan mengobati penyebabnya. Ini dapat melibatkan membuat perubahan gaya hidup, seperti mendapatkan cukup tidur dan tetap terhidrasi, serta mengobati kondisi kesehatan yang mendasar.
Jika Anda mengalami pingsan, penting untuk mencari perhatian medis untuk mengidentifikasi dan mengobati penyebabnya.
Dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terulangnya. Berikut beberapa penyebab umum pingsan seperti dikutip dari Alodokter:
1. Tidak Makan dalam Waktu Lama: Melewatkan waktu makan bisa menyebabkan kadar gula darah turun drastis. Glukosa sangat penting untuk fungsi otak dan tubuh, sehingga penurunan kadar gula darah dapat membuat seseorang merasa pusing dan akhirnya pingsan.
2. Aktivitas Fisik Berlebihan di Cuaca Panas: Cuaca panas dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat menurunkan tekanan darah dan menyebabkan perubahan irama jantung. Akibatnya, aliran darah ke otak berkurang dan risiko pingsan meningkat.
3. Berdiri Terlalu Lama: Berdiri dalam waktu lama, terutama tanpa bergerak, bisa membuat darah menumpuk di kaki. Ini mengurangi jumlah darah yang kembali ke otak, sehingga dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.
4. Hipotensi Ortostatik: Perubahan posisi tubuh yang mendadak, seperti berdiri terlalu cepat, dapat menyebabkan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba. Ini dikenal sebagai hipotensi ortostatik dan bisa memicu pingsan.
5. Trauma Emosional atau Fisik; ¹Stres atau ketakutan ekstrem dapat memicu respons berlebihan pada sistem saraf vagus, yang mengatur detak jantung dan tekanan darah. Respons ini bisa menyebabkan penurunan drastis tekanan darah dan detak jantung, sehingga menyebabkan pingsan.
6. Anafilaksis: Reaksi alergi yang parah atau anafilaksis dapat menurunkan tekanan darah dan menyebabkan penyempitan saluran udara, mengurangi pasokan oksigen ke otak dan memicu pingsan.
7. Penyakit Jantung: Kondisi jantung seperti aritmia, penyakit katup jantung, dan kardiomiopati hipertrofik dapat mengganggu aliran darah ke otak, meningkatkan risiko pingsan.
8. Diabetes: Fluktuasi drastis dalam kadar gula darah pada penderita diabetes bisa mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan pingsan.
9. Obat-obatan Tertentu: Beberapa obat, seperti obat tekanan darah tinggi, antipsikotik, dan obat untuk jantung, bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan risiko pingsan.
10. Penyakit Saraf: Meskipun jarang, penyakit saraf seperti stroke ringan bisa mempengaruhi aliran darah ke otak dan menyebabkan pingsan.
Jika Anda melihat seseorang pingsan, ada beberapa langkah pertolongan pertama yang dapat anda lakukan:
– Angkat Kaki: Posisikan kaki orang tersebut lebih tinggi dari jantung untuk meningkatkan aliran darah ke otak.
– Longgarkan Pakaian: Kendurkan ikat pinggang atau kancing kerah baju agar lebih nyaman.
– Pindahkan ke Tempat yang Sejuk: Jika mungkin, pindahkan orang tersebut ke tempat yang lebih sejuk dan beri air minum dingin setelah dia sadar.
– Amati Kondisi: Biarkan orang tersebut berbaring atau duduk selama 10–15 menit setelah sadar untuk mencegah pingsan berulang.
Segera cari bantuan medis jika seseorang tidak kembali sadar setelah beberapa menit, tidak bernapas, atau pingsan karena trauma fisik seperti cedera kepala. Pingsan yang disebabkan oleh kondisi serius memerlukan penanganan lebih lanjut dari tenaga medis.
Untuk mencegah pingsan, penting untuk menjaga pola makan yang teratur, menghindari dehidrasi, dan mengatur intensitas aktivitas fisik, terutama saat cuaca panas.
Jika anda memiliki kondisi medis yang mendasari, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat dan menghindari faktor risiko pingsan. (dk/akha)