PT Sapta Inti Perkasa di Malang Pabrik Amunisi Pertama Milik Swasta di Indonesia

EKONOMI1086 Dilihat

Diagram Kota MalangPT Sapta Inti Perkasa, sebuah perusahaan swasta, baru-baru ini meresmikan operasionalnya sebagai pabrik amunisi pertama milik swasta di Indonesia. Pabrik ini terletak di Karang Ploso, Malang, Jawa Timur.

Perusahaan ini dibawah naungan Kementerian Pertahanan RI. Dan telah menerima izin produksi dan sertifikasi sebagai Industri Pertahanan Swasta. Dengan Nomor Surat: SP/14/IV/2020/DJPOT. Serta Pemberian Ijin Produksi dengan Nomor Surat: SIPROD/11/ V/2020/DJPOT.

PT Sapta Inti Perkasa berkomitmen untuk menjadi produsen amunisi yang terintegrasi, mulai dari proses penyediaan bahan baku hingga pengemasan.

Mereka telah berhasil memproduksi brasscup dan selongsong kaliber 5,56 mm dan 9 mm, dengan target produksi 100 juta amunisi per tahun untuk kaliber 5,56 mm dan 500 juta amunisi per tahun untuk kaliber 9 mm.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, kehadiran perusahaan ini berkontribusi pada pembangunan kemandirian dan kekuatan pertahanan Indonesia melalui industri pertahanan swasta yang mandiri, solid, dan berdaya saing tinggi.

“Kehadiran perusahaan ini berkontribusi dalam membangun kemandirian dan kekuatan pertahanan Indonesia, melalui industri pertahanan swasta yang mandiri, solid dan berdaya saing tinggi,” katanya dalam keterangan tertulis dikutip diagramkota.com, Selasa (18/6/2024).

Dia juga menyatakan bahwa Indonesia tidak hanya membutuhkan amunisi untuk kebutuhan domestik, tetapi juga karena kekurangan amunisi di seluruh dunia.

Sementara pada saat PINDAD baru mampu menyuplai sekitar 400-an juta amunisi, kebutuhan amunisi nasional per tahun mencapai 5 miliar amunisi untuk memenuhi kebutuhan operasional dan cadangan TNI.

“Karena itu melalui UU Cipta Kerja, pemerintah memberikan kesempatan kepada pelaku usaha swasta untuk memperkuat Industri Pertahanan Nasional. Sehingga kebutuhan amunisi bisa diperoleh dari industri dalam negeri, dan tidak terus menerus bergantung pada impor,” jelasnya

Melalui Undang-Undang Cipta Kerja, pemerintah memberikan kesempatan kepada pelaku usaha swasta untuk memperkuat industri pertahanan nasional, sehingga kebutuhan amunisi bisa dipenuhi dari industri dalam negeri dan tidak bergantung pada impor.

PT Sapta Inti Perkasa telah memastikan bahwa semua proses, dari tahap awal hingga akhir, dijalankan sesuai dengan ketentuan, sehingga kualitas produk dapat diandalkan dan faktual.

“Memastikan seluruh prosesnya dari tahap awal hingga akhir telah dijalankan sesuai ketentuan, sehingga kualitas produksinya terjamin dan tidak diragukan,” katanya menegaskan.

Berdasarkan data BPS, di pertengahan tahun 2023 saja, Indonesia mengimpor senjata dan amunisi serta bagiannya sebesar 202,73 juta dolar AS atau setara Rp3,52 triliun.

Angka tersebut diperkirakan terus meningkat di tahun 2024 dan 2025. Jika nilai tersebut bisa dialihkan ke dalam negeri, akan memberikan multiplier effect economy yang besar bagi perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

“Perusahaan ini berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif terhadap industri pertahanan nasional dan memastikan bahwa kebutuhan amunisi dapat dipenuhi dari dalam negeri,” pungkasnya. (dk/akha)

Share and Enjoy !