“Stad van Surabaya adalah kota bertembok. Wilayahnya yang hanya seluas empat hektar ini pernah dibatasi oleh tembok, seperti yang terlihat pada gambar di belakang saya,” Nanang sambil menunjukkan gambar peta kota Surabaya pada spanduk acara.
Kala itu, di era VOC dan seterusnya, nama nama jalan yang membelah belah kota menunjukkan adanya infrastruktur kota. Struktur kota Surabaya seperti halnya struktur kota kota di Eropa. Bangsa Eropa memang mengusung konsep sebuah kota untuk Surabaya sebagai kota administrasi.
Karenanya hingga masa Pemerintahan Hindia Belanda, pasca VOC, Surabaya menjadi pusat perkantoran industri perkebunan. Akibatnya di Surabaya banyak dibuka kantor kantor perbankan dan asuransi pada pertengahan abad 19.
Menurut Nanang, pemahaman sejarah tidak hanya memperkaya pengetahuan warga tetapi juga membuat mereka menjadi duta yang efektif dalam mempromosikan kawasan ini.
“Dengan mengetahui sejarah, warga bisa bercerita kepada pengunjung, sehingga wisata sejarah Surabaya bisa sejajar dengan Semarang dan Jakarta,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Imam Syafi’i mengungkapkan bahwa penundaan launching revitalisasi Kota Lama Surabaya dari tanggal 10 hingga 15, dan kini dijadwalkan pada 23 Juni, terjadi karena masih banyak yang perlu dibenahi.