Wali Kota Eri Cahyadi terima Penghargaan sebagai Kepala Daerah Peduli Stunting

Lebih lanjut, Fikser menjelaskan bahwa upaya penanganan stunting tidak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi juga melibatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk swasta.

“Wali Kota Eri juga menggandeng sektor swasta sebagai orang tua asuh bagi anak-anak yang terkena stunting di Surabaya. Ini adalah contoh kerjasama pentahelix yang memberikan hasil positif,” tambahnya.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, prevalensi stunting di Kota Surabaya menurun drastis menjadi 1,6 persen, dibandingkan dengan 28,9 persen pada tahun 2021 dan 4,8 persen pada akhir 2022.

Fikser juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dari semua pihak yang telah membantu program penurunan stunting di Surabaya, termasuk media massa dan beritajatim.com yang memberikan penghargaan kepada Wali Kota Eri.

“Kami berharap penghargaan ini akan menjadi motivasi bagi Pemerintah Kota Surabaya untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh warga,” tutupnya. (dk/nw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *