“Kami tidak membuka penjaringan karena kami telah menerima surat larangan dari DPP melalui DPD Provinsi Jatim. Kami berkomitmen pada surat tersebut,” tambahnya.
Toni juga menyebut bahwa surat tugas yang diberikan kepada dirinya dan Eri Cahyadi akan dievaluasi oleh DPP.
“DPP akan mengevaluasi apakah surat tugas yang diberikan kepada kami sebagai bakal calon kepala daerah sudah dilaksanakan dengan sungguh-sungguh atau tidak, melalui kerja-kerja kerakyatan,” jelasnya.
Saat ini, DPD Golkar Surabaya sedang menunggu arahan lebih lanjut dari DPD Golkar Provinsi Jatim. Mereka berfokus pada konsolidasi dan mempersiapkan mesin politik partai untuk menghadapi Pilkada Surabaya mendatang.
“Agar kami langsung bergerak memenangkan hati masyarakat kota Surabaya untuk calon yang direkomendasikan oleh partai Golkar,” tutup Arif.
Sebelumnya, Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji mengatakan, Partai Golkar tengah mempertimbangkan kadernya yaitu Bayu Airlangga untuk diusung maju di Pilwali Kota Surabaya Surabaya 2024.