Peringatan Megaquake di Jepang: Siaga Tinggi Pasca-Gempa 7,5 Magnitudo Sepanjang Pantai 800 mil
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Rab, 10 Des 2025
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Jepang kembali menghadapi ancaman bencana alam setelah gempa berkekuatan 7,5 magnitudo mengguncang wilayah timur laut negara tersebut. Pihak otoritas telah memberikan peringatan terkait kemungkinan terjadinya megaquake, yaitu gempa besar yang bisa menimbulkan dampak serius. Peringatan ini mencakup sekitar 800 mil (1.300 kilometer) dari Chiba hingga Hokkaido, yang merupakan wilayah pesisir Samudra Pasifik.
Peringatan ini menjadi yang pertama kali dikeluarkan sejak sistem peringatan resmi diluncurkan pada tahun 2022. Pemimpin negara, Sanae Takaichi, meminta masyarakat untuk tetap waspada dan mempersiapkan rencana evakuasi jika diperlukan. “Silakan ambil langkah-langkah pencegahan bencana sesuai prinsip bahwa Anda bertanggung jawab atas keselamatan diri sendiri,” ujarnya.
Gempa yang terjadi pada malam hari, sekitar pukul 23.15 waktu setempat, menyebabkan sedikit cedera pada 34 orang dan memicu peringatan tsunami dengan gelombang setinggi 70 sentimeter di beberapa komunitas pesisir. Meskipun semua peringatan akhirnya dicabut, beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah timur laut Jepang melakukan inspeksi darurat sebagai tindakan pencegahan.
Dampak Gempa dan Kesiapan Masyarakat
Banyak area di Jepang bagian timur merasakan gerakan tanah yang tidak biasa setelah gempa. Gerakan ini disebut “long-period ground motions” (LPGMs), yaitu getaran lambat yang dapat terasa di lantai atas gedung-gedung tinggi. Getaran ini bisa berlangsung selama beberapa menit dan sangat berbahaya karena kemampuannya untuk memperkuat guncangan.
Di Rokkasho, Aomori, tingkat getaran terkuat yang tercatat adalah Level 3, yang membuat sulit untuk berdiri dan barang-barang tidak aman bisa terjatuh. Mayoritas area lainnya mengalami Level 1 atau 2, yang menyebabkan getaran jelas di dalam ruangan dan pergerakan kecil pada benda-benda.
Otoritas juga menyarankan warga untuk tetap tenang, menjaga persiapan, dan melanjutkan aktivitas harian mereka sambil tetap waspada. Warga diminta untuk menyiapkan tas darurat, mengamankan furnitur, tidur dalam pakaian harian, dan berkoordinasi dengan anggota keluarga.
Probabilitas Terjadinya Megaquake
Meski gempa besar tidak dapat diprediksi secara pasti, otoritas meteorologi Jepang menyatakan bahwa kadang-kadang megaquake diawali oleh gempa yang lebih kecil dengan kekuatan 7 atau lebih. Contohnya, gempa berkekuatan 7,3 di Sanriku pada tahun 2011 diikuti dua hari kemudian oleh gempa besar berkekuatan 9,0. Namun, berdasarkan data global, peluang terjadinya gempa besar setelah peringatan ini dikeluarkan hanya sekitar satu persen.
Peringatan ini akan berlaku hingga tanggal 16 Desember. Meskipun durasi satu minggu tidak didasarkan pada data ilmiah yang pasti, itu menjadi panduan untuk meningkatkan kewaspadaan. Otoritas menekankan bahwa tidak perlu menghentikan aktivitas harian, tetapi warga disarankan untuk memeriksa persiapan bencana mereka selama periode ini.
Sejarah Bencana Serupa
Sejarah membuktikan bahwa daerah seperti Hokkaido dan pantai Sanriku memiliki risiko tinggi terhadap gempa besar. Wilayah ini terletak di dekat dua cekungan laut, yaitu Japan Trench dan Chishima Trench, yang telah menyebabkan banyak gempa besar sebelumnya. Gempa besar pada 2011, yang memicu tsunami dan kerusakan parah di Fukushima, juga berasal dari daerah ini.
Pemerintah Jepang terus memperkuat persiapan bencana, termasuk mengembangkan sistem peringatan dini dan memastikan infrastruktur tahan gempa. Meski situasi saat ini masih dalam kondisi siaga, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan siap menghadapi segala kemungkinan. ***





Saat ini belum ada komentar