Peningkatan Ekspor Jatim Januari-Oktober 2025 Naik 16,64 Persen, Khofifah Buktikan Produk Jatim Kompetitif di Pasar Global
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 1 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Peningkatan ekspor Jawa Timur pada Januari–Oktober 2025 mencatatkan kenaikan sebesar 16,64% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Angka ini menjadi bukti bahwa produk-produk lokal mampu bersaing di pasar internasional dan berkontribusi terhadap stabilitas ekonomi daerah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menunjukkan bahwa total ekspor migas dan nonmigas Jatim mencapai US$25,34 miliar, sementara impor turun menjadi US$24,25 miliar.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyambut positif capaian ini. Ia mengatakan bahwa tren peningkatan ekspor tersebut membuktikan bahwa Jawa Timur memiliki peran penting dalam memacu pertumbuhan ekspor nasional. “Kinerja ekspor yang terus tumbuh dan meningkat, sementara nilai impor turun. Ini semakin membuktikan bahwa Jatim memegang peranan signifikan terhadap capaian ekspor nasional,” ujarnya.
Komoditas Unggulan Jawa Timur yang Mendorong Pertumbuhan Ekspor
Salah satu komoditas utama yang menjadi penggerak utama ekspor Jawa Timur adalah perhiasan atau permata. Nilai ekspor komoditas ini naik hingga 40,30 persen dengan rata-rata peningkatan unit value mencapai 687,41 persen. Selain itu, ekspor lemak dan minyak hewan/nabati juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 41,35 persen.
Swiss menjadi negara tujuan utama ekspor nonmigas Jawa Timur dengan nilai ekspor mencapai US$4,08 miliar. Komoditas utama yang diekspor ke Swiss adalah perhiasan/permata, diikuti oleh kendaraan dan bagiannya serta perkakas dan peralatan bukan logam mulia. Tiongkok dan Amerika Serikat juga menjadi pasar penting bagi ekspor Jatim, masing-masing memberikan kontribusi sebesar 13,03 persen dan 12,33 persen.
Dampak Positif terhadap Perekonomian Jawa Timur
Peningkatan ekspor Jawa Timur tidak hanya berdampak pada sektor perdagangan, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Pada Triwulan III-2025, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mencapai 5,22 persen (y-on-y), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen. Jawa Timur juga mencatat pertumbuhan ekonomi triwulanan (q-to-q) tertinggi di Pulau Jawa, yakni sebesar 1,70 persen.
Selain itu, inflasi Jatim pada November 2025 sebesar 2,63% (y-on-y) menunjukkan bahwa daya beli masyarakat terjaga dan harga jual produk-produk lokal tetap menguntungkan. Hal ini menandakan bahwa perekonomian Jawa Timur stabil dan siap menghadapi tantangan pasar global.
Kolaborasi untuk Meningkatkan Daya Saing Ekspor
Gubernur Khofifah mengajak seluruh stakeholder di bidang perdagangan untuk bersinergi dan berkolaborasi guna mendorong penguatan kinerja ekspor Jawa Timur. Ia menekankan pentingnya upaya dan stimulus untuk meningkatkan kinerja ekspor nonmigas yang menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Mari terus bersinergi dan berkolaborasi, lewat berbagai langkah strategis untuk terus meningkatkan daya saing ekspor, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi Jawa Timur,” pesannya.
Peran Ekspor dalam Mendorong Kesejahteraan Masyarakat
Ekspor Jawa Timur yang terus berkembang menjadi indikator kuat bahwa perekonomian daerah mampu bertahan dan berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan global. Peningkatan ekspor tidak hanya memberikan dampak ekonomi langsung, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan lapangan kerja dan pendapatan daerah.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Jawa Timur dapat terus menjaga posisi sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terbaik di Indonesia. ***





Saat ini belum ada komentar