Kondisi Rumah Warga yang Terancam Longsor di Trenggalek
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month Kam, 20 Nov 2025
- comment 0 komentar

(ilustrasi)
DIAGRAMKOTA.COM – Sebuah rumah warga di Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek mengalami kerusakan parah akibat pergerakan tanah. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan keluarga yang tinggal di dalamnya. Tidak hanya satu rumah, tetapi tiga bangunan lainnya juga berada dalam zona waspada longsor.
Kerusakan Rumah Bari yang Parah
Rumah milik Bari (72) menjadi yang paling rusak. Pergerakan tanah menyebabkan pondasi bangunan ambles dan berlubang. Bagian teras, kamar, hingga dasar rumah terbelah, sementara sebagian sisi bangunan hanya ditopang tumpukan batu sebagai penyangga darurat.
Menurut Bari, retakan pada rumah sudah terjadi sejak tiga tahun lalu. Namun kondisinya makin memburuk pada Rabu (12/11) saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Meski kondisi rumah sangat membahayakan, Bari tetap bertahan bersama istri, anak, menantu, dan cucunya. Setiap kali hujan turun, mereka beralih ke bagian rumah yang dianggap lebih aman.
Upaya Pemerintah Desa
Kepala Desa Jombok Nur Salam mengungkapkan bahwa pihak desa telah memberikan bantuan sembako kepada keluarga Bari. Selain itu, pemdes juga sering kali membujuk keluarga untuk mengungsi. Namun, penolakan terus datang karena tidak ada tempat tinggal lain yang bisa mereka jadikan sebagai alternatif.
Pemdes berharap keluarga Bari dapat segera meninggalkan rumah tersebut untuk menjaga keselamatan mereka. Namun, situasi ini menunjukkan betapa sulitnya bagi warga yang terdampak bencana untuk mencari solusi jangka panjang.
Penyebab Tanah Gerak di Wilayah Trenggalek
Pergerakan tanah yang terjadi di Trenggalek disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Wilayah ini memiliki topografi yang rentan terhadap longsoran dan tanah gerak. Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa daerah di Trenggalek dilaporkan mengalami kerusakan serupa, termasuk di Desa Ngrandu yang sempat mengungsikan 119 warga.
Bencana ini juga memicu langkah-langkah pencegahan dari pemerintah setempat. Salah satunya adalah program penanaman pohon di area pegunungan untuk mencegah tanah gerak. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko bencana di masa depan.
Dampak Bencana pada Masyarakat
Kondisi rumah yang rusak dan tidak layak huni memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Keluarga seperti Bari harus terus beradaptasi dengan situasi yang tidak pasti. Mereka tidak hanya menghadapi ancaman fisik dari bencana, tetapi juga ketidakpastian akan masa depan.
Selain itu, bencana ini juga memberikan tekanan pada sistem pemerintahan setempat. Keterbatasan sumber daya dan infrastruktur membuat upaya penanganan bencana menjadi lebih rumit. Perlu adanya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh.
Tantangan dan Harapan Masa Depan
Masalah tanah gerak di Trenggalek bukanlah hal baru. Namun, dampaknya semakin nyata dan meresahkan masyarakat. Untuk mengurangi risiko, diperlukan pendekatan yang lebih proaktif, termasuk pengembangan teknologi pemantauan tanah dan penguatan infrastruktur di wilayah rawan.
Harapan besar ditempatkan pada partisipasi aktif masyarakat dalam menghadapi bencana. Edukasi tentang cara menghadapi bencana alam, serta peningkatan kesadaran lingkungan, menjadi langkah penting untuk membangun ketahanan masyarakat. ***





Saat ini belum ada komentar