Kebijakan BI Dorong Penguatan Pasar, IHSG Diperkirakan Tembus 8.500
- account_circle Diagram Kota
- calendar_month 16 jam yang lalu
- comment 0 komentar

DIAGRAMKOTA.COM – Harapan pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Bank Indonesia diperkirakan akan ikut memicu semangat pasar saham di dalam negeri. Hal ini juga dinilai akan mendorong pertumbuhan.IHSGcenderung menguat dalam perdagangan minggu ini.
Analis Ekuitas Ritel Indo Premier Sekuritas Indri Liftiany menjelaskan bahwa harapan pasar terhadap pengurangan suku bunga BI telah terlihat dalam perdagangan minggu lalu, di mana sektor infrastruktur naik 6,92% dan properti meningkat 5,35%, menjadi penopang kenaikan IHSG.
Peningkatan tersebut menunjukkan keyakinan para investor bahwaBank Indonesia berpeluang kembali memangkas suku bungaacuan pada 19 November mendatang,” katanya, Senin (17/11/2025).
Di tengah kondisi suku bunga, Indo Premier Sekuritas bahkan memperkirakan bahwa IHSG akan bergerak dalam kisaransupport 8.325 dan resistancepada tingkat 8.500, dengan arah peningkatan.
Dalam perdagangan pada periode 17–21 November 2025, Indri menganggap bahwa para investor cenderung melakukan spekulasi dengan fokus pada sektor-sektor yang rentan terhadap perubahan suku bunga, seperti perbankan, infrastruktur, dan properti.
Selain itu, pelaku pasar masih berpeluang memanfaatkan sentimen aksi korporasi dari beberapa perusahaan untuk memanfaatkan tren kenaikan harga. Oleh karena itu, kami memperkirakan IHSG akan bergerak fluktuatif namun cenderung menguat dalam kisaransupport 8.325 hingga resistance 8.500,” tegasnya.
Selain pengurangan suku bunga BI, sejumlah faktor lain yang diperkirakan akan memengaruhi pasar saham Indonesia minggu ini antara lain FOMC Minutes The Fed, S&P Global Composite PMI Flash AS yang diperkirakan akan turun ke angka 53,8, serta berbagai data pengangguran AS yang akan dirilis setelah keputusan.shutdown AS berakhir.
Di tengah situasi ini, Indri menyarankan saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan harga target Rp4.250 per lembar danstoplossDi bawah harga area Rp3.610 per lembar. Target harga tersebut menunjukkan kemungkinan kenaikan sebesar 12,43% dibandingkan harga BRPT saat ini yang berada di Rp3.780 per lembar.
“Pada saat ini, BRPT masih mampu bertahan di atas garis EMA 5 dan dalam seminggu terakhir asing telah membeli BRPT senilai Rp56,4 miliar,” ujarnya.
Selain itu, Indri juga menyarankanbuyterhadap saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) dengan harga target Rp1.100 danstoplosskurang dari Rp970 per lembar. Menurut Indri, CPIN berpeluang naik karena sentimen positif Danantara yang akan menanamkan dana sebesar Rp20 triliun untuk proyek peternakan ayam dan telur.
Terakhir, Indri merekomendasikan buy on pullbackterkait saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET) dengan harga target sebesar Rp535 per lembar danstoploss kurang dari Rp478.
“Emiten ini menarik karena proses pengambilalihan INET oleh PADA masih berlangsung dancandlestick membentuk marubozudengan volume yang besar,” katanya.
_______
Disclaimer: berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembaca. DIAGRAMKOTA.COM tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.





Saat ini belum ada komentar